Langkah sigap yang dilakukan Pemkab Natuna dengan melakukan pendataan dan survei lokasi tempat untuk melakukan relokasi korban selamat dalam bencana tersebut.
Diketahui Pemkab Natuna telah merelokasi 100 KK yang tinggal di wilayah longsor, ke tempat yang baru, sehingga masyarakat bisa langsung mendapatkan lokasi tinggal baru. Bupati, Wakil Bupati dan Tim komando tanggap bencana lainnya berada dilokasi selama 14 hari mulai dari 6 Maret sampai 21 Maret 2023.
Tak hanya merencanakan relokasi, para korban yang kritis dikirim ke rumah sakit di Pontianak, Kalimantan Barat, yang menjadi rujukan. Bupati Natuna Wan mengatakan upaya cepat dilakukan diantaranya dengan membawa para korban yang emergency ke Pontianak Kalimantan Barat, untuk dilakukan rujukan serta logistik kebutuhan para pengungsi.
“Pada saat itu, saya minta para korban yang perlu dirujuk untuk segera diproses,” ujarnya.
Penyerahan bantuan sebagai realisasi program Tanggap Bencana yang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Natuna. (Foto: dok Pemkab Natuna)
Selain itu, Pemkab Natuna dengan sigap menyediakan tanah untuk pembangunan rumah. Sementara itu, pembangunan rumah relokasi warga terdampak tanah longsor Natuna akan dikerjakan sepenuhnya oleh Kementerian PUPR dengan pembiayaan dari BNPB. Program relokasi ini akan dilakukan setelah memasuki masa rehabilitasi dan rekonstruksi.
Ketika bencana terjadi, para korban langsung mendapat perawatan dengan dibawa ke rumah sakit di Pontianak, Kalimantan Barat yang sudah menjadi rujukan. Semua kebutuhan mulai dari perawatan hingga logistik para pengungsi langsung didapatkan.
Untuk meringankan beban para korban tanah longsor, Pemkab Natuna pun dengan sigap menyerahkan bantuan untuk korban bencana tanah Longsor Serasan melalui beberapa tahap.