LEICESTER - Seorang seleb TikTok divonis dipenjara seumur hidup atas pembunuhan selingkuhan ibunya dan seorang temannya dalam sebuah kecelakaan kecepatan tinggi yang disengaja.
Mahek Bukhari, (24), menghapus air matanya di Pengadilan Leicester Crown saat dia dan ibunya Ansreen Bukhari, (46), dijatuhi hukuman karena keterlibatan mereka dalam pembunuhan Saqib Hussain dan Mohammed Hashim Ijazuddin pada Februari tahun lalu.
Keduanya dinyatakan bersalah atas pembunuhan awal bulan ini setelah persidangan selama tiga bulan dan pertimbangan juri selama 28 jam.
Hakim menggambarkan TikToker itu sebagai orang yang "terobsesi pada diri sendiri" dengan rasa berhak yang berlebihan. Dia berkata: "Kamu tidak menyadari kerusakan yang kamu lakukan."
Hakim Timothy Spencer KC juga menggambarkan kasus ini sebagai "pembunuhan berdarah dingin".
"Jaksa mengkategorikan ini sebagai kisah cinta, obsesi dan pemerasan dan mereka benar," kata jaksa saat membacakan hukuman sebagaimana dilansir Itv.
Mahek Bukhari dijatuhi hukuman 31 tahun delapan bulan di Pengadilan Kerajaan Leicester pada Jumat, (1/9/2023).
Ibunya juga telah dipenjara seumur hidup dengan hukuman minimal 26 tahun sembilan bulan.
Pengadilan mendengarkan bagaimana pasangan tersebut mengatur agar Hussain dibunuh setelah dia menolak mengakhiri perselingkuhannya dengan ibu Mahek.
Hussain tewas dalam kecelakaan di A46 di Leicestershire, bersama temannya Mohammed Hashim Ijazuddin, pada 11 Februari 2022.
Hussain dan Hashim, keduanya berusia 21 tahun dan berasal dari Oxfordshire, tewas ketika mobil Skoda mereka "terbelah dua" dan terbakar setelah keluar jalur dan menabrak pohon pada dini hari.
Tepat sebelum dia meninggal, penumpang kursi depan Hussain membuat panggilan 999 ke polisi mengklaim Skoda Fabia perak milik Ijazuddin sedang "diblokir" dan ditabrak oleh penyerang yang mengenakan balaclava yang mengikuti mereka dengan dua mobil.
Dalam rekaman percakapan telepon yang diputar di Leicester Crown Court selama persidangan, dia berkata: "Mereka berusaha menghalangi kami. Tolong, saya mohon, saya akan mati."
Dia pun berkata "Ya Tuhan", sebelum terdengar teriakan dan panggilan terputus karena suara benturan.
Pengadilan mengungkap bahwa mereka sengaja disingkirkan dari jalan raya dalam sebuah "penyergapan" setelah Hussain mengancam akan menggunakan rekaman seks untuk mengungkap perselingkuhannya yang sudah berlangsung lama dengan Ansreen, ibu si TikToker, yang berusia 46 tahun.
Kejaksaan Agung mengatakan Mahek Bukhari dan ibunya tidak menunjukkan penyesalan atas tindakan mereka dan terus berbohong untuk menghindari pertanggung jawaban atas pembunuhan tersebut.
"Ini adalah pembunuhan terencana dan berdarah dingin, dirancang dan dilaksanakan dengan motif egois. Daripada menghadapi konsekuensi perselingkuhannya, Ansreen Bukhari malah berpaling ke putrinya dan menyusun rencana yang sombong ini untuk membungkam Hussain,” kata Arinder Ahmed Kejaksaan Agung.
“Sepanjang penyelidikan dan persidangan, ibu dan anak perempuan tersebut terus-menerus menggunakan kebohongan dan penipuan untuk mencoba menghindari tanggung jawab atas pembunuhan ini. Mereka dan terdakwa lain yang direkrut keduanya kini telah dimintai pertanggung jawaban atas tindakan kriminal mereka.”
Saqib Hussain, dari Banbury di Oxfordshire, telah menjalin hubungan selama tiga tahun dengan Ansreen Bukhari yang sudah menikah.
Namun ketika Bukhari mengakhiri hubungan dan menolak menjawab teleponnya, dia menjadi obsesif. Dia mengancam akan mengirimkan gambar dan video eksplisit dirinya kepada suami dan putranya, dengan harapan dia akan berbicara dengannya. Pemerasan itu termasuk permintaan uang tunai.
Selama persidangan, jaksa Collingwood Thompson KC mengatakan Mahek Bhukari mengatakan kepada ibunya untuk tidak khawatir - bahwa dia akan meminta beberapa "orang untuk mengeroyok" Saqib Hussain dan dia "tidak akan tahu apa yang menimpanya".
Pengadilan Leicester Crown diberitahu bahwa pertemuan dengan Hussain diatur di tempat parkir Tesco di Hamilton, Leicester pada 11 Februari 2022. Menurut jaksa, pertemuan itu adalah rencana yang akan menimbulkan kerugian serius, atau bahkan membunuhnya.
Dia tiba dengan Skoda Fabia berwarna perak yang dikendarai oleh Mohammed Hashim Ijazuddin, juga dari Banbury. Jaksa mengklaim mereka tidak menyadari bahwa ini adalah jebakan.
Dua mobil lain juga ada di sana, menunggu mereka. Penyergapan dengan tujuan merampas telepon genggam berisi foto bugil Ansreen Bukhari.
Mahek Bukhari, ibunya Ansreen dan enam orang lainnya, termasuk Jamal dan Karwan menunggu di dalam mobil Seat Leon dan Audi TT.
Skoda itu berhenti sebentar. Pengadilan diberitahu bahwa Hussain dan temannya panik dan melaju ketika mereka melihat mobil dan sejumlah orang di dalamnya – beberapa di antaranya mengenakan balaclava.
Seat dan Audi mengikuti. Mereka mengejar Skoda dengan kecepatan tinggi, dan akhirnya ketiga mobil tersebut menuju ke jalur ganda A46.
Saat ini, baru lewat tengah malam. Saqib Hussain berada di kursi penumpang Skoda. Dia menelepon 999 dengan putus asa.
Dia mengatakan kepada operator, "Saya diikuti oleh dua mobil, mereka mencoba menghalangi saya. Saya butuh bantuan sekarang. Mereka mencoba membunuh saya, saya tertabrak di jalan. Tolong, saya memohon pada Anda."
Dia kemudian terdengar berkata "Ya Tuhan". Terdengar jeritan dan panggilan terputus tiba-tiba sebelum kecelakaan terjadi.
Mobil tersebut kemudian menabrak pusat reservasi, terbang ke udara, menabrak pohon, dan kemudian terbakar.
Selain Mahek dan Ansreen Bukhari, dua terdakwa Raes Jamal dan Rekan Karwan juga divonis seumur hidup. Rekan Mahek, Natasha Akhtar, Ameer Jamal, dan Sanaf Gulemmustapha divonis antara 11 tahun hingga 14 tahun penjara.
(Rahman Asmardika)