Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bahas Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam dengan Erdogan, Ini Kata Putin

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 05 September 2023 |16:17 WIB
Bahas Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam dengan Erdogan, Ini Kata Putin
Presiden Turki bertemu dengan Presiden Rusia membahas kesepakatan biji-bijian Laut Hitam (Foto: AP)
A
A
A

TURKIPresiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, di Sochi pada Senin (4/9/2023). Pertemuan itu dilakukan untuk membahas kesepakatan biji-bijian Laut Hitam.

Putin mengatakan negara-negara Barat pada dasarnya memaksa Moskow untuk menghentikan partisipasinya dalam inisiatif biji-bijian Laut Hitam karena gagal mencabut sanksi terhadap ekspor pertanian Rusia.

Pada konferensi pers setelah pembicaraan mereka, Putin menyatakan bahwa Rusia bersedia kembali ke perjanjian gandum tetapi hanya jika semua pihak dalam perjanjian memenuhi kewajiban mereka.

Pemimpin Rusia tersebut mengklaim bahwa meskipun Moskow telah menjamin keamanan koridor gandum dari pelabuhan Ukraina, Kiev telah “menggunakan koridor ini untuk melakukan serangan teroris.” Putin juga berpendapat bahwa kesepakatan tersebut gagal menyelesaikan krisis pangan global karena serangkaian masalah dalam distribusi gandum yang adil.

Menurut pemimpin Rusia tersebut, negara-negara Barat “berbohong mengenai tujuan kesepakatan Laut Hitam untuk membantu negara-negara berkembang,” karena lebih dari 70% gandum yang dikirim keluar Ukraina telah dikirim ke Uni Eropa dan negara-negara maju lainnya, sementara hanya 3% yang berakhir di negara-negara berkembang. negara bagian yang paling membutuhkannya.

Putin menyatakan, terlepas dari kesepakatan tersebut, Rusia tetap berkomitmen mengekspor pupuk dan produk pertanian lainnya guna menstabilkan pasar dunia. Dia mengumumkan bahwa Moskow bermaksud mengirim 1 juta ton gandum dengan “harga istimewa” untuk diproses di Türkiye dan selanjutnya diangkut secara gratis ke negara-negara termiskin di dunia.

Ia menambahkan, Moskow berharap inisiatif ini mendapat dukungan dari pemerintah Qatar yang juga telah menyatakan kesediaannya membantu negara-negara berkembang.

Putin menambahkan bahwa Rusia hampir menyelesaikan kesepakatan dengan enam negara Afrika mengenai pengiriman produk pertanian gratis, dan mencatat bahwa negosiasi sedang dalam tahap akhir dan pengiriman dapat dimulai dalam beberapa minggu.

Pengumuman ini muncul menyusul laporan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyarankan untuk menghubungkan kembali pemberi pinjaman pertanian Rusia Rosselkhozbank ke sistem pesan antar bank SWIFT, dalam upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan biji-bijian di Laut Hitam.

Rusia menghentikan partisipasinya dalam inisiatif yang ditengahi PBB dan Turki pada pertengahan Juli lalu setelah menuduh Barat gagal memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian tersebut. Kesepakatan itu dimaksudkan untuk memfasilitasi pengiriman biji-bijian Ukraina ke pasar dunia dengan imbalan pencabutan sanksi Barat terhadap ekspor pertanian Rusia. 

Moskow berpendapat bahwa pembatasan terhadap produk-produknya masih berlaku dan mengatakan bahwa mereka tidak akan kembali ke perjanjian tersebut sampai Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) memenuhi tujuan perjanjian mereka.

Türkiye telah mencoba untuk menghidupkan kembali inisiatif tersebut dengan menyerukan kepada Barat untuk menepati janjinya dan menyerukan perluasan cakupan perjanjian. Ankara juga berpendapat bahwa revisi Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam di masa depan dapat menjadi dasar gencatan senjata atau bahkan kesepakatan damai antara Moskow dan Kiev.

Presiden Erdogan menegaskan pada konferensi pers bahwa Türkiye bersedia mendukung inisiatif ini dan akan mengirimkan tepung yang terbuat dari biji-bijian Rusia ke negara-negara miskin.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement