Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Update Perang Rusia Ukraina: AS Ancam Korea Utara jika Kirim Senjata ke Rusia

Assyifa Eka Putri , Jurnalis-Rabu, 06 September 2023 |14:32 WIB
<i>Update</i> Perang Rusia Ukraina: AS Ancam Korea Utara jika Kirim Senjata ke Rusia
AS peringatkan Pemimpin Tertinggi Korut agar tidak pasok senjata ke Rusia (Foto: Reuters)
A
A
A

WASHINGTON  – Amerika Serikat (AS) memperingatkan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un bahwa negaranya akan 'membayar harga tertentu' jika memasok senjata ke Rusia untuk digunakan di perang Ukraina, pada Selasa (5/9/2023).

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menyatakan bahwa negosiasi senjata antara Korea Utara dan Rusia secara aktif mengalami kemajuan.

"Menyediakan senjata kepada Rusia untuk digunakan di medan perang untuk menyerang gudang gandum dan infrastruktur pemanas di kota-kota besar saat kita memasuki musim dingin, untuk mencoba menaklukkan wilayah milik negara berdaulat modern - ini tidak akan mencerminkan hal yang baik bagi Korea Utara, dan mereka akan membayar harga untuk hal ini di komunitas internasional," kata Sullivan kepada para wartawan di Gedung Putih, sebagaimana dikutip Aljazeera.

Pernyataannya ini muncul setelah juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson pada hari Senin, (4/9/2023), mengatakan bahwa Presiden Korea Utara Kim Jong Un mungkin akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow bulan ini untuk merundingkan pemasokan senjata.

Di sisi lain, Kremlin menolak untuk memberikan komentar tentang klaim AS dan juga mengenai kemungkinan adanya pembicaraan langsung antara kedua pemimpin tersebut.

Dilansir dari India Today, Sullivan menduga bahwa Kim Jong Un berharap untuk melakukan diskusi mengenai senjata akan terus berlanjut dan bahkan “mungkin secara langsung”.

“Kami terus menekan basis industri pertahanan Rusia, dan Moskow sekarang mencari 

sumber apa pun yang bisa mereka temukan untuk barang-barang seperti amunisi,” ucap Sullivan.

"Kami akan terus meminta Korea Utara untuk mematuhi komitmen publiknya untuk tidak memasok senjata ke Rusia yang pada akhirnya akan membunuh warga Ukraina," tambahnya.

Peringatan kepada Korea Utara atas dugaan pemasokan senjata ke Rusia juga datang dari juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel. Di depan para wartawan ia mengatakan bahwa keputusan Rusia untuk membeli senjata ke Korea Utara menunjukkan keefektifan sanksi-sanksi AS atas perang di Ukraina.

Patel tidak menjelaskan secara rinci konsekuensi apa yang akan diterima Korea Utara apabila pengiriman senjata ke Rusia tetap dilakukan. Ia hanya mengatakan bahwa AS akan mengambil langkah-langkah yang tepat sesuai keadaan.

“Kami akan terus menyerukan kepada Korea Utara untuk mematuhi komitmen publiknya untuk tidak memasok senjata ke Rusia yang pada akhirnya akan membunuh warga Ukraina," ungkap Patel, sebagiamana dikutip dari Aljazeera.

Meskipun dari pihak Rusia menolak untuk mengonfirmasi laporan-laporan AS, namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada cukup banyak tanda-tanda publik mengenai kedekatan hubungan antara Korea Utara dan Rusia dalam beberapa minggu terakhir.

Seperti pada bulan Juli lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengunjungi Pyongyang untuk menghadiri pameran senjata yang mencakup rudal balistik terlarang Korea Utara. Ia juga mengatakan bahwa kedua negara sedang mendiskusikan kemungkinan latihan militer bersama, pada Senin, (4/9/2023).

Tidak hanya itu, Kim Jong Un dan Putin juga bertukar surat pada Agustus 2023 dan berjanji untuk saling meningkatkan hubungan antara kedua negara.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement