Namun Rycko menyadari situasi di Indonesia berbeda dengan negara lainnya, khususnya di Timur Tengah.
Oleh karenanya, ia mengusulkan mekanisme kontrol yang bersifat kolaboratif dengan masyarakat setempat seperti tokoh agama, tokoh adat dan tokoh budaya sebagai alternatif yang lebih cocok diterapkan di Indonesia.
(Fahmi Firdaus )