TURKI - Operasi penyelamatan besar-besaran telah diluncurkan di Turki setelah seorang pria Amerika Serikat (AS) terjebak di kompleks gua terdalam ketiga di negara itu.
Sekitar 150 pekerja telah bekerja untuk menyelamatkan Mark Dickey, 40, sejak dia terjebak di Gua Morca pada Sabtu (2/9/2023).
Dia ikut memimpin tim untuk memetakan bagian baru di dalam gua ketika dia mulai menderita pendarahan gastrointestinal.
Federasi Caving Turki mengatakan operasi itu "rumit" karena ia terjebak di kedalaman 1.120m (3.675 kaki).
Kelompok yang membantu mengoordinasikan penyelamatan mengatakan enam unit darah telah dikirim ke Dickey, dan kondisinya telah stabil pada Kamis (7/9/2023) waktu makan siang.
Pendarahannya telah berhenti dan dia bisa berjalan tanpa bantuan, namun dia masih memerlukan tandu untuk dikeluarkan dari gua, kata federasi dalam sebuah pernyataan.
“Operasi ini secara logistik dan teknis merupakan salah satu penyelamatan gua terbesar di dunia,” katanya, dikutip BBC.
"Operasi penyelamatan yang panjang dan menantang dimulai untuk membawa Mark keluar dengan tandu,” lanjutnya.
Pada Kamis (7/9/2023) malam, dalam pesan video dari dalam gua yang diperoleh kantor berita Associated Press, Dickey berterima kasih kepada orang-orang yang berusaha menyelamatkannya.
“Saya tahu bahwa respons cepat pemerintah Turki untuk mendapatkan pasokan medis yang saya butuhkan, menurut pendapat saya, menyelamatkan hidup saya. Saya hampir berada di ambang bahaya,” katanya.
Dia menambahkan bahwa meskipun dia waspada dan mampu berkomunikasi, dia belum “sembuh di dalam” dan akan membutuhkan banyak bantuan untuk bisa keluar dari gua.
Teman Dickey dan sesama penggila penjelajahan gua, Carl Heitmeyer, sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa temannya "berhenti muntah dan untuk pertama kalinya dalam beberapa hari bahkan sudah makan sedikit."
Namun Dr Yaman Ozakin, juru bicara Federasi Caving Turki yang terlibat dalam operasi penyelamatan, memperkirakan bahwa operasi penyelamatan akan memakan waktu beberapa hari lagi, dan kecepatannya akan bergantung pada kondisi Dickey.
"Waktu yang diperlukan untuk mengevakuasi Mark keluar gua tergantung kondisi Mark apakah bisa naik ke gua tanpa tandu atau tidak," ujarnya kepada BBC.
“Kalau Dickey bisa mendaki tanpa bantuan tandu, masih bisa memakan waktu hingga seminggu,” terangnya.
“Kalau harus digendong dengan tandu. Kemungkinan besar 10-15 hari, mungkin lebih. Gua itu lorongnya sempit sehingga perlu diperlebar untuk ditandu,” lanjutnya.
Dia juga membenarkan bahwa lembaga pemerintah Kepresidenan Manajemen Bencana dan Daruratlah yang memimpin penyelamatan, setelah sebelumnya dilaporkan adalah tentara.
Sejumlah pekerja penyelamat dari beberapa negara lain, termasuk Kroasia dan Hungaria, telah terbang ke Turki untuk membantu penyelamatan.
Heitmeyer mengatakan ada harapan tim penyelamat bisa mengeluarkannya lebih cepat, namun memperingatkan bahwa tindakan apa pun untuk membebaskan Dickey dari gua akan sangat sulit.
“Penyelamatan ini memerlukan banyak tim tali-temali, tim modifikasi jalur [untuk memungkinkan tandu melewatinya] dan juga perawatan medis sepanjang waktu,” katanya.
Dia mengatakan militer Turki telah berhasil membangun jalur komunikasi dengan Dickey, dan sebuah base camp telah didirikan sekitar 700m (2.296 kaki) dari pintu masuk gua.
Tunangan Dickey, Jessica Van Ord, juga merupakan bagian dari ekspedisi tersebut.
Heitmeyere mengatakan dia tetap bersamanya saat dia tidak sehat, namun mulai keluar dari gua ketika kondisinya membaik dan diperkirakan akan muncul ke permukaan pada Kamis (7/9/2023) malam.
Mark Dickey, yang berasal dari New Jersey, dikatakan sebagai penjelajah gua yang berpengalaman dengan pengalaman lebih dari 20 tahun.
Dia telah menjadi instruktur di Komisi Penyelamatan Gua Nasional AS selama 10 tahun, mengajar berbagai kelas penyelamatan gua. Ia juga terdaftar sebagai Koordinator Program Pertukaran Internasional di situsnya.
Menurut Layanan Penyelamatan Gua Hungaria, yang telah membantu operasi tersebut, dia ikut memimpin ekspedisi ke Gua Morca di bagian terpencil Turki selatan sejak akhir Agustus lalu,
Gua tersebut sangat dalam dan Heitmeyer mengatakan kepada BBC bahwa "seorang penjelajah gua berpengalaman yang mengetahui gua tersebut dengan baik" memerlukan waktu sekitar delapan jam untuk berangkat dari pintu masuk ke base camp tempat Dickey terjebak.
“Diperlukan waktu hingga 15 jam untuk sampai ke sana bagi seseorang yang tidak mengenal gua tersebut,” tambahnya, seraya mencatat bahwa tim penyelamat harus menghadapi kondisi basah dan suhu serendah 4C-6C.
Penyelamatan gua pada kedalaman lebih dari 1.000 m relatif jarang terjadi.
Pada 2014 seorang pria dievakuasi dari kedalaman 1.148m (3.766 kaki) di gua Riesending di Bavaria, Jerman. Operasi yang memakan waktu 11 hari ini melibatkan 728 orang.
(Susi Susanti)