Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bentrokan Mematikan Berlanjut di Kamp Pengungsi Palestina di Lebanon, 10 Orang Tewas Akibat Pertempuran Sengit

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 12 September 2023 |11:26 WIB
Bentrokan Mematikan Berlanjut di Kamp Pengungsi Palestina di Lebanon, 10 Orang Tewas Akibat Pertempuran Sengit
Bentrokan berlanjut di kamp pengungsi Palestina di Lebanon (Foto: AFP)
A
A
A

LEBANON - Sedikitnya 10 orang dilaporkan tewas akibat pertempuran sengit antar faksi selama lima hari di kamp pengungsi Palestina di Lebanon.

Ratusan keluarga telah meninggalkan Ein el-Hilweh sejak bentrokan antara gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas dan kelompok Islam kembali terjadi pada Kamis (7/9/2023) setelah empat minggu relatif tenang.

Tiga belas orang tewas selama lima hari konflik di sana pada Juli lalu. Ein el-Hilweh, dekat kota Sidon, adalah kamp terbesar di Lebanon.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan negara itu menampung hampir 55.000 pengungsi Palestina yang terdaftar.

Namun ribuan warga Palestina yang melarikan diri dari perang saudara di negara tetangga Suriah juga tinggal di sana.

Kamp tersebut berada di luar yurisdiksi pasukan keamanan Lebanon. Hal ini diserahkan kepada faksi-faksi Palestina di dalam kamp untuk menjaga keamanannya, dan perselisihan serta bentrokan di antara mereka sering terjadi.

Badan pengungsi Palestina di PBB, Unrwa, mengatakan eskalasi yang terjadi saat ini diduga terkait dengan bentrokan antara kelompok-kelompok yang bersaing yang terjadi pada Maret lalu.

Ketenangan pulih setelah mediasi oleh anggota pemerintah Lebanon, namun kekerasan berlanjut pada 30 Juli lalu setelah pembunuhan seorang anggota kelompok Islam dan penyergapan yang menyebabkan seorang pemimpin militer Fatah dan empat pengawalnya tewas.

Dikutip BBC, tujuh orang lainnya tewas dan lebih dari 60 orang terluka sebelum gencatan senjata ditengahi pada 3 Agustus lalu.

Ketegangan masih tinggi di kamp tersebut dan pertempuran kembali berkobar pada Kamis (7/9/2023) malam.

Unrwa mengatakan pada Minggu (10/9/2023) sore bahwa bentrokan tersebut melibatkan penggunaan senjata berat, termasuk senapan mesin dan granat berpeluncur roket, dan bentrokan tersebut berdampak pada wilayah yang lebih luas dibandingkan bentrokan sebelumnya.

Kerusakan signifikan pada properti dan infrastruktur di dalam kamp telah diamati, sementara peluru nyasar dan peluru artileri juga merusak properti di daerah sekitarnya.

Sumber-sumber Palestina di kamp tersebut mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Senin (11/9/2023) sore bahwa total 10 orang tewas, termasuk enam pejuang Fatah dan dua militan Islam.

Menurut sumber-sumber Palestina, dua lainnya adalah warga sipil. Di antara mereka dilaporkan tewas di luar kamp karena peluru nyasar.

Sementara itu, surat kabar Lebanon L'Orient Today mengutip pejabat Bulan Sabit Merah Palestina dan sumber keamanan Palestina yang menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 11 orang.

Tentara Lebanon mengatakan lima tentara Lebanon juga terluka, salah satunya serius, ketika peluru menghantam dua pangkalan di pinggiran kamp pada Minggu (10/9/2023).

Mereka memperingatkan “pihak-pihak terkait di dalam kamp” bahwa mereka akan “mengambil tindakan yang tepat” jika pangkalan mereka kembali terancam.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement