Perbedaan tersebut terlihat pada struktur tingkatan bahasanya. Pada bahasa Sunda tidak memerlukan tingkatan bahasa. Sementara suku Jawa sangat menerapkan hal itu dengan istilan nama ngoko dan krama.
Jika ditarik garis lurus secara relasional, suku Sunda dan Jawa sebenarnya berasal dari satu nenek moyang yang sama dan berasal dari dataran Yunan di Tiongkok. Namun seiring berjalannya waktu dari abad ke abad dimulailah terjadi perselisihan antara kedua suku tersebut.
Perbedaan yang mendasari kedua bahasa Sunda dan Jawa diakibatkan karena faktor politik antar dua kerajaan itu, yaitu Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Negeri Sunda.
Perselisihan politik tersebut membuat kedua suku ini tidak memiliki keterikatan dan ikatan secara emosional yang begitu dalam.
Tidak hanya itu saja, perselisihan hebat kedua suku yang terjadi pada abad ke 14 tersebut juga turut menghadirkan beberapa mitos larangan yang memicu perpecahan. Di antaranya muncul stigma larangan pernikahan antara Suku Sunda dan Suku Jawa.*
(Hafid Fuad)