Yang membuat situasi ini semakin rumit adalah kenyataan bahwa banjir telah menghancurkan infrastruktur penting, seperti jalan dan sistem telekomunikasi.
Jumlah korban tewas yang diberikan bervariasi dari sekitar 6.000 hingga 11.000. Dengan masih banyaknya ribuan orang yang hilang, Wali Kota Derna telah memperingatkan bahwa jumlah totalnya bisa mencapai 20.000 orang.
BBC mendapat informasi bahwa beberapa jenazah korban terdampar di pantai lebih dari 100 km (60 mil) dari Derna, setelah mereka tersapu ke laut.
Juru bicara kantor kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jens Laerke, mengatakan kepada BBC bahwa masih ada korban selamat dan mayat di bawah reruntuhan, dan perlu waktu lama sebelum mereka mengetahui jumlah sebenarnya korban jiwa.
“Kami berusaha untuk tidak mengalami bencana kedua di sana. Penting untuk mencegah krisis kesehatan, menyediakan tempat berlindung, air bersih dan makanan,” katanya.
Menurut laporan PBB, lebih dari 1.000 orang sejauh ini telah dikuburkan di kuburan massal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta petugas bencana untuk berhenti melakukan hal ini, karena penguburan yang tergesa-gesa di kuburan massal dapat menyebabkan tekanan mental jangka panjang bagi anggota keluarga yang berduka.