“Para mahasiswa tersebut dirawat di rumah sakit dan saat melihat kejadian tersebut, kami menerima informasi kematian gadis tersebut hari ini (Senin). Kami menindaklanjutinya dan pihak berwenang meminta orang lain di rumah yang pernah mengonsumsi makanan di toko yang sama dan menderita untuk segera mendapatkan perawatan di rumah sakit pemerintah,” katanya.
Pada hari Minggu (17/9/2023), Uma bersama pejabat Otoritas Keamanan dan Standar Pangan India (FSSAI) mengunjungi restoran tersebut untuk menyegelnya. Saat pemeriksaan berlangsung, pihak berwenang menghancurkan bahan mentah seperti ayam yang diasinkan dan barang-barang lainnya.
“Kami menutup toko dan tidak ada penjualan yang terjadi sejak kemarin. Kami memeriksa tagihan mereka dan sepertinya mereka baru saja membeli barang seperti ayam. Kami juga pergi ke toko ayam tempat mereka membeli ayam. Kami memeriksa kotak freezer dan area lainnya, dan tidak ada barang seperti daging basi. Namun sesuai prosedur, kami sudah mengirimkan sampel dari toko ke pusat analisis di Salem dan menunggu hasilnya,” ujarnya.
Menurut laporan, 21 orang dewasa dan tiga anak-anak dirawat di Sekolah Tinggi Kedokteran dan Rumah Sakit Pemerintah Namakkal, tiga orang di Rumah Sakit Khusus Maharaja, empat orang dewasa dan dua anak-anak di RS Thangam, dan satu orang di Rumah Sakit Kannagi.
Seorang pelajar yang juga makan di Rumah Makan Namakkal dan pergi ke Tiruchirapalli, saat ini dirawat di rumah sakit dekat daerah tersebut dengan keluhan disentri. Selain itu, enam orang dirawat di RS Khusus C M dan dua orang dirawat di RS Bharathi.
Kolektor juga mengatakan ia sudah mengadakan pertemuan dengan perwakilan semua rumah sakit swasta dan meminta mereka terus mengabari pihak berwenang apabila menemukan kasus yang sama dan tidak memulangkan pasien tanpa perawatan yang tepat.