Pada minggu pertama Maret 1938, ada harapan baru ketika Sumur No. 7 mencapai kedalaman 1.440 meter dan mulai memproduksi 1.585 barel minyak pada tanggal 4 Maret. Produksi ini terus meningkat menjadi 3.590 barel pada 7 Maret, kemudian turun menjadi 2.130 barel sembilan hari kemudian. Namun, output minyak kembali meningkat menjadi 3.732 barel dalam lima hari, dan pada hari berikutnya, mencapai 3.810 barel.
Sumur 2 dan 4 juga mencapai lapisan geologi Arab yang menjanjikan, memberikan harapan baru yang menggembirakan bagi seluruh tim kerja di Dammam. Ketika pipa minyak yang menghubungkan Ladang Dammam dengan Pelabuhan Ras Tannurah sepanjang 69 kilometer selesai dibangun, sebuah kapal tanker minyak sudah menunggu untuk mengangkut pengiriman minyak pertama Saudi. Raja Abdulaziz sendiri hadir untuk mengaktifkan katup pengisian kapal tanker. Akhirnya, pada 1 Mei 1939 menjadi hari yang bersejarah dimana dimulai permulaan ekspor minyak di Arab Saudi.
(Rahman Asmardika)