JAKARTA - Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri, menceritakan soal Presiden Pertama RI Soekarno yang jarang naik kuda.
Megawati menceritakan hal tersebut yang didengarnya dari ibundanya, Fatmawati Soekarno.
"Saya dengar ceritanya dari ibu saya, waktu itu sangat panik. Karena seperti apa yang dikatakan, (Bung Karno-red) tidak tahu bagaimana menunggang kuda," kata Megawati, melansir Antaranews, Jumat (22/9/2023).
Megawati menyampaikan hal itu saat berpidato pada peresmian patung Bung Karno, di halaman depan Kantor Kementerian Pertahanan, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
Megawati menceritakan berdasarkan cerita ibundanya, saat itu Soekarno sebagai Presiden, meminta untuk dicarikan kuda yang jinak.
"Saya tidak dapat membayangkan mendengar cerita ibu saya itu, bagaimana seorang panglima tertinggi kudanya itu jinak. Tentunya, seharusnya (kudanya) garang ya," ujar Megawati.
Dia mengatakan, setelah Bung Karno akhirnya bisa menunggang kuda, maka sang ayah akhirnya memeriksa kesiapan prajurit TNI.
Momen tersebut terjadi dalam sebuah peringatan ulang tahun angkatan perang republik.
"Disebut Angkatan Perang pada waktu itu dan sekarang menjadi Tentara Nasional Indonesia," kata Megawati yang merupakan putri Soekarno.
Sementara itu, mengutip pemberitaan Okezone, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo bercerita Bung Karno harus berlatih naik kuda selama tiga hari.
“Kita mengetahui sejarah bahwa pada saat itu Bung Karno jarang naik kuda. Tetapi karena beliau sadar peran beliau sebagai panglima tertinggi, akhirnya beliau hanya latihan tiga hari dan kemudian bersedia menjadi inspektur upacara di atas kuda,” ujarnya.
Menurut Prabowo, pendirian patung Bung Karno menunggang kuda menjadi pengingat sebuah momen penting yakni untuk pertama kali Indonesia mengumumkan pada dunia bahwa memiliki Angkatan Bersenjata yang akan menjaga kedaulatan negara.
“Patung ini adalah ketika Presiden Soekarno sebagai Panglima Tertinggi kita yang pertama pada Hari Angkatan Perang yang pertama yaitu 5 Oktober 1946 di Yogyakarta, menjadi inspektur upacara,” ujar Prabowo.
(Erha Aprili Ramadhoni)