JENEWA – Pasukan Rusia menyiksa warga Ukraina dengan sangat brutal sehingga beberapa korban mereka meninggal, dan memaksa keluarga untuk mendengarkan ketika mereka melakukan pemerkosaan terhadap perempuan tetangga, kata anggota badan investigasi yang diamanatkan PBB pada Senin, (25/9/2023) dalam temuan terbaru mereka dari lapangan.
Erik Møse, Ketua Komisi Penyelidikan Ukraina, mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa bahwa timnya telah "mengumpulkan bukti lebih lanjut yang menunjukkan bahwa penggunaan penyiksaan oleh angkatan bersenjata Rusia di wilayah yang mereka kendalikan telah meluas dan sistematis".
Ketika ditanya pada jumpa pers berikutnya mengenai jumlah kasus penyiksaan yang mengakibatkan kematian, anggota komisi Pablo de Greiff mengatakan tidak mungkin untuk mengetahui hal ini karena terbatasnya akses, namun jumlahnya "cukup besar dan...berasal dari berbagai sumber yang berbeda." wilayah-wilayah di seluruh negeri, dekat dan jauh dari garis pertempuran”, demikian diwartakan Reuters.
Pada Agustus dan September, komisi Møse mengunjungi bagian Ukraina yang sebelumnya dikuasai oleh pasukan Rusia seperti di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia. Ditemukan bahwa penyiksaan dilakukan terutama di pusat-pusat penahanan yang dioperasikan oleh otoritas Rusia dan terutama terhadap orang-orang yang dituduh sebagai informan Ukraina.
Komisi tersebut sebelumnya mengatakan bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan Rusia di Ukraina, termasuk penggunaan penyiksaan, mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Badan PBB tersebut juga menemukan "beberapa kasus" pelanggaran yang dilakukan oleh pasukan Ukraina, kata Møse, seraya mengatakan bahwa pelanggaran tersebut terkait dengan serangan tanpa pandang bulu dan perlakuan buruk terhadap tahanan Rusia. Kyiv sebelumnya mengatakan pihaknya memeriksa semua informasi mengenai perlakuan terhadap tawanan perang dan akan menyelidiki setiap pelanggaran dan mengambil tindakan hukum yang sesuai.
Komisi tersebut diberi mandat oleh dewan pada Maret 2022 untuk menyelidiki pelanggaran di Ukraina sejak perang dimulai dan telah mengunjungi beberapa kali serta melakukan ratusan wawancara. Kadang-kadang bukti yang dikumpulkan oleh penyelidikan yang diamanatkan oleh PBB digunakan untuk persidangan nasional dan internasional, termasuk kasus kejahatan perang.
(Rahman Asmardika)