Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kronologi Serangan Ukraina di Mabes AL Rusia di Krimea

Salsabila Fitirah Puteri , Jurnalis-Selasa, 26 September 2023 |18:06 WIB
Kronologi Serangan Ukraina di Mabes AL Rusia di Krimea
Kronologi serangan rudal Ukraina di Mabes AL Rusia di Krimea (Foto: Reuters)
A
A
A

KRIMEA - Salah satu rudal yang berasal dari Ukraina meluncur dan menghantam markas besar Angkatan Laut Laut Hitam Rusia di pelabuhan Sevastopol, Krimea, pada Jumat (23/9/2023).

Serangan siber besar juga merusak layanan internet di wilayah tersebut, demikian disampaikan oleh pejabat-pejabat otoritas yang dilantik oleh Rusia.

Dilansir Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa salah satu anggota militer mereka telah hilang setelah serangan ini. Mereka juga mengoreksi pernyataan sebelumnya yang mengindikasikan bahwa orang tersebut telah tewas terbunuh. Pernyataan dari Kementerian Pertahanan menyebutkan bahwa pertahanan udara telah berhasil menjatuhkan total lima rudal yang diluncurkan dalam serangan tersebut.

Sementara itu, militer Ukraina mengkonfirmasi bahwa mereka telah melakukan serangan terhadap markas armada Laut Hitam Rusia, meskipun mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Sebuah pesan melalui aplikasi Telegram menyampaikan, "Pada tanggal 22 September sekitar pukul 12:00 (0900 GMT) pasukan pertahanan Ukraina berhasil menyerang markas komando armada Laut Hitam Rusia di Sevastopol yang diduduki sementara."

Mikhail Razvozhayev, gubernur setempat, mengindikasikan bahwa beberapa jalan di sekitar markas tersebut mungkin akan tetap ditutup selama penanganan situasi ini. Ia juga mencatat bahwa warga Sevastopol berkumpul di jalan-jalan dan menyanyikan lagu kebangsaan Rusia.

Razvozhayev sebelumnya telah menyatakan bahwa tidak ada korban sipil atau kerusakan pada infrastruktur sipil dalam akunnya mengenai serangan rudal ini yang diposting di Telegram.

Ukraina telah meningkatkan serangan di wilayah Laut Hitam dan Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014. Pasukan Ukraina telah melancarkan serangan balasan selama hampir empat bulan untuk mencoba merebut kembali wilayah yang telah dikuasai oleh Rusia.

Pejabat-pejabat Ukraina telah menggambarkan serangan terhadap sasaran militer Rusia di wilayah yang dikuasai Rusia sebagai tindakan yang sah.

Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan Ukraina, mengemukakan bahwa ada dua opsi bagi masa depan armada Laut Hitam Rusia. Yakni "netralisasi diri" secara sukarela atau paksa. Danilov menekankan bahwa jika Rusia tidak memilih opsi sukarela, konsekuensinya akan serius.

Sementara itu, Mykhailo Podolyak, penasihat presiden Ukraina, memprediksi bahwa Krimea "pasti akan didemiliterisasi dan dibebaskan." Meski demikian, Moskow telah menegaskan bahwa mereka tidak akan pernah menyerahkan kendali atas semenanjung itu.

Pihak berwenang yang dikendalikan oleh Rusia juga melaporkan bahwa pertahanan udara mereka telah berhasil menjatuhkan rudal lainnya pada hari Jumat di dekat kota Bakhchysarai.

Secara terpisah, Oleg Kryuchkov, ajudan pemimpin Krimea Sergei Aksyonov, mengungkapkan bahwa layanan internet di wilayah tersebut mengalami serangan siber yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang mengganggu layanan secara signifikan."

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement