Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

MUI Kecam Aksi Perobekan Al-Quran di Belanda

Widya Michella , Jurnalis-Selasa, 26 September 2023 |08:54 WIB
MUI Kecam Aksi Perobekan Al-Quran di Belanda
Ilustrasi/Foto: Okezone
A
A
A

 

JAKARTA - Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim mengecam aksi perobekan Al-Quran di depan kedutaan besar negara-negara Islam di Den Hag beberapa waktu lalu.

Aksi perobekan Al-Quran ini dilakukan oleh kelompok ekstremis Pegida. Menurut Sudarnoto, hal ini benar-benar menunjukkan penghinaan dan kebencian terhadap Islam sekaligus terhadap umat Islam.

 BACA JUGA:

Aksi ini juga, menurut dia, mengesankan kuat adanya kesengajaan Pegida untuk menyatakan kebenciannya kepada umat Islam Indonesia, Pakistan, Turki, dan umat Islam dari manapun.

"Seperti yang dilakukan kelompok nasionalis ekstremis Paludan dan Salwan Momika di Swedia, Pegida ini juga menunjukkan sikap anti mereka kepada imigran Muslim dan juga Islam sekaligus,” kata Sudarnoto dikutip dalam laman resmi MUI Digital, Selasa (26/9/2023).

 BACA JUGA:

Oleh karena itu, Sudarnoto meminta agar para tokoh maupun aktivis HAM melakukan langkah taktis untuk menghentikan Islamofobia.

“Saya ingin menyerukan kepada para tokoh lintas agama dan aktivis HAM di Eropa khususnya untuk saling bahu-membahu, bekerjasama, meneguhkan semangat dan langkah bersama melakukan langkah taktis dan beradab meyakinkan pemerintah dan semua pihak untuk menghentikan Islamofobia,” kata dia.

Adapun aksi ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM yang diadopsi PBB. Membiarkan dan apalagi memberikan ruang dan sekaligus melindungi kelompok ekstremis seperti ini merupakan pengkhianatan terhadap keputusan PBB dan tentu merusak kemanusiaan.

“Karena itu sangat diharapkan pihak aparat dan pemerintah setempat benar-benar menunjukkan niat tulus mereka untuk bersikap adil dengan cara memberikan sanksi terhadap siapa saja yang telah merendahkan ajaran agama dan menyakiti umat beragama termasuk umat Islam,” ujarnya.

 BACA JUGA:

Tak lupa dia menegaskan agar pemerintah setempat memberikan perhatian khusus terhadap aksi tersebut. Adapun Pemerintah Belanda dan pemerintah manapun di Eropa kata dia seharusnya memiliki kepekaan atau sensitifitas terhadap hal tersebut.

“Jangan berdalih kepada upaya menghormati prinsip freedom of expression lalu membiarkan kelompok yang ternyata justru merusak kehormatan dan kedaulatan individu, komunitas dan kepercayaan kepada agama. Ini dua hal yang sangat bertentangan,”tuturnya.

Melalui kejadian ini, dia juga menyampaikan bahwa Duta Besar Belanda di Jakarta seharusnya memberikan keterangan terbuka dan meyakinkan kita semua bahwa pemerintah Belanda akan menghentikan aksi-aksi yang tidak terhormat dan tidak beradab kelompok ekstremis tersebut.

(Nanda Aria)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement