Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kala Pierre Tendean dan Ade Irma jadi Perisai AH Nasution di Malam Mencekam G30S

Randy Wirayudha , Jurnalis-Sabtu, 30 September 2023 |07:17 WIB
Kala Pierre Tendean dan Ade Irma jadi Perisai AH Nasution di Malam Mencekam G30S
AH Nasution jadi target utama peristiwa berdarah G30S. Foto: Istimewa
A
A
A

 

JENDERAL Abdul Haris (AH) Nasution sebagai Menko Hankam/KASAB masuk daftar jenderal yang akan diculik pada peristiwa gerakan 30 September 1965. Pasukan Tjakrabirawa yang dipimpin Letkol Untung telah mengantongi nama-nama jenderal yang akan diambil paksa.

Namun, Nasution luput dari maut, meski harus merelakan salah satu ajudannya, Lettu (CZI) Pierre Andreas Tendean dan putrinya, Ade Irma Suryani. Merek jadi tumbal bak perisai untuk sang jenderal.

 BACA JUGA:

Seperti dikutip dari buku ‘Tujuh Prajurit TNI Gugur: 1 Oktober 1965’, pada 30 September 1965 merupakan hari ulang tahun ibunda Lettu Tendean dan sosok yang dikemudian hari dianumertakan dengan pangkat kapten itu, sedianya sudah ingin mudik ke Semarang.

Tapi Tendean masih berada di kediaman Jenderal Nasution, Jalan Teuku Umar Nomor 40, Jakarta Pusat, pada 30 September sore, jelang pergantian shift dengan AKP Hamdan Mansjur, hingga malam.

 BACA JUGA:

Saat kediaman Jenderal Nasution didatangi gerombolan Tjakrabirawa, Tendean lah orang pertama yang menghadapi dan mengaku sebagai Nasution. Tendean sempat lebih dulu diikat di pohon besar depan rumah oleh gerombolan pimpinan Lettu Doel Arief.

Tapi setelah mendapat sejumlah penganiyaan dan penyiksaan, barulah diketahui yang yang mereka tangkap itu bukan Nasution. Tendean dibiarkan sekarat dengan beberapa luka tembak sampai menghembuskan napas terakhirnya.

Sementara Nasution sendiri, berhasil meloloskan diri dengan melompat pagar dan sembunyi di rumah Duta Besar Irak di sebelah kediamannya. Sementara keluarga Tendean baru tahu bahwa perwira TNI belasteran Indonesia-Prancis itu turut jadi korban via siaran radio pada 4 Oktober 1965.

Adapun situasi di dalam rumah sempat terjadi drama sebelum Nasution meloloskan diri. “Jangan buka pintu! Mereka akan membunuh kamu!,” seru Johanna Sunarti Nasution kepada suaminya ketika tahu kedatangan gerombolan pemuda rakyat dan Tjakrabirawa.

Johanna sempat sedikit bertanya soal kedatangan mereka. Tapi salah satu dari gerombolan bak melihat sosok Nasution di balik pintu. Mereka pun sontak melontarkan tembakan. Nasution berusaha menghindar dengan menjatuhkan diri ke lantai. Bak mukjizat, peluru-peluru itu pun luput dari tubuh istri Nasution.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement