Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pencarian Jasad Pahlawan Revolusi dan Proses Evakuasi yang Menyayat Hati

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Selasa, 03 Oktober 2023 |09:51 WIB
Pencarian Jasad Pahlawan Revolusi dan Proses Evakuasi yang Menyayat Hati
Sumur di Lubang Buaya tempat jasad Pahlawan Revolusi dibuang PKI. (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

GERAKAN 30 September 1965 tercatat sebagai sejarah kelam bagi bangsa Indonesia, dimana Partai Komunis Indonesia (PKI) menculik dan membunuh 6 dari 7 jenderal serta satu Lettu TNI-AD. Jasad mereka dibuang begitu saja oleh PKI ke sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

PERISTIWA G30S PKI memakan korban sejumlah jenderal dan Lettu TNI AD. Butuh beberapa hari untuk menemukan jasad 7 Pahlawan Revolusi tersebut yang dibuang oleh PKI ke sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Mengutip buku Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang saat ini bernama Kopassus di bawah pimpinan Letnan Dua Sintong Panjaitan, menemukan jasad dari korban aksi keji PKI pada 3 Oktober 1965.

 BACA JUGA:

”Tong, di situlah daerah latihan Pemuda Rakyat, BTI, Gerwani, dan ormas PKI lainnya. Di situ kamu periksa semua karena di tempat itulah mereka disiksa. Kalau mereka dibunuh, juga di sekitar tempat itulah adanya,” perintah Komandan Kompi Tanjung Batalion 2 RPKAD Lettu Feisal Tanjung kepada Komandan Peleton 1/A Kompi Tanjung Letnan Dua Sintong Panjaitan.

Setelah mendapat perintah, Sintong memerintahkan bawahannya untuk menginspeksi Desa Lubang Buaya. Tujuannya jelas, yaitu mencari keberadaan para jenderal dan perwira pertama Angkatan Darat yang hilang diculik dan dibunuh oleh pasukan Pasopati dari Cakrabirawa.

Dilakukannya operasi pencarian di Desa Lubang Buaya ini berkat kesaksian Agen Polisi Tingkat II Sukitman. Dirinya sempat diculik saat berpatroli di dekat rumah D.I. Panjaitan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tetapi akhirnya bisa melarikan diri dan melapor ke Markas Komando RPKAD di Cijantung, Jakarta Timur.

 BACA JUGA:

Proses pencarian yang dilakukan RPKAD terhadap lokasi penyiksaan dan pembunuhan para jenderal tidaklah mudah, mengingat lokasi Desa Lubang Buaya yang sangat luas. Mereka kerap menemukan gundukan tanah yang dicurigai sebagai tempat penimbunan namun ternyata gagal.

Pada akhirnya, seorang warga desa yang ikut membantu mencari jasad pahlawan tersebut menunjukkan sebuah tempat di bawah pohon. Tempat itu awalnya merupakan sebuah sumur, tetapi telah ditimbun dan disamarkan.

”Jangan-jangan para korban yang dicari diceburkan di sumur itu,” ujar Sintong.

Sintong dengan cepat meminta anggotanya Peleton I untuk menggali. Setelah melakukan penggalian, mulai ditemukan berbagai macam benda seperti daun-daunan yang masih segar, batang pohon pisang serta potongan kain berwarna merah, hijau dan kuning ciri khas pasukan Batalion Infanteri 454/Banteng Raider dari Jawa Tengah dan Batalion Infanteri 530/Raiders dari Jawa Timur.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement