ADIZ dinyatakan bebas dan secara teknis dianggap sebagai wilayah udara internasional, namun pemerintah menggunakannya untuk memantau pesawat asing.
Prof Patalano mengatakan Taiwan secara rutin mengerahkan jet tempur untuk memperingatkan pesawat Tiongkok di ADIZ-nya, sebuah respons yang dapat membebani sumber daya Taiwan dalam jangka panjang.
Namun itu bukan satu-satunya tujuan atau manfaatnya. Menurut para analis, latihan ini memungkinkan Tiongkok untuk menguji kemampuannya sendiri seperti koordinasi dan pengawasan pasukan. Kedua hal ini sesuai dengan pola Tiongkok dalam menormalisasi peningkatan tekanan militer terhadap Taiwan untuk menguji pertahanan Taiwan dan dukungan internasional terhadap pulau tersebut.
“Normalisasi ini suatu hari nanti mungkin berfungsi untuk menutupi langkah pertama dari serangan yang sebenarnya, sehingga menyulitkan Taiwan dan [sekutu utamanya] Amerika Serikat untuk mempersiapkan diri,” kata David Gitter, peneliti non-residen di lembaga Biro Riset Asia Nasional yang berbasis di AS, dikutip BBC.
Tindakan Beijing juga mengatur ulang landasan untuk menyangkal pernyataan Taiwan bahwa mereka memiliki perbatasan dengan Tiongkok di Selat Taiwan, perairan yang terletak di antara pulau itu dan daratan Tiongkok.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning mengatakan "tidak ada yang disebut garis tengah" di selat itu ketika ditanya tentang reaksi Taiwan terhadap latihan pada September lalu.
“Hal ini juga berfungsi untuk mematikan rasa masyarakat Taiwan terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh kekuatan semacam itu, yang dapat melemahkan dukungan politik terhadap persiapan militer Taiwan yang lebih berdedikasi dalam menghadapi kemungkinan perang,” katanya.