Saat itu, ia pun menjelaskan kronologi kakak kelas anaknya yang melakukan perundungan ke korban. "Tapi dari bapak polisi ini tidak menerima bahwa anaknya diperlakukan demikian. Saya juga tidak dikasih hak berbicara langsung ditembak 'kamu pelaku' hari itu saya langsung digiring ke Polres bersama guru-guru ibarat kata saya sudah minta maaf," imbuhnya.
Andi pun mendapat kalimat ancaman dari orang ua terduga pelaku yang merupakan polisi. Bahkan ancaman itu disaksikan korban R yang merupakan anak di bawah umur yang otomatis terekam dalam memori ingatannya.
BACA JUGA:
"Dengan nada arogan 'saya akan memaafkan kamu jika saya bisa mematahkan tangan kamu'. Anak saya juga ada di situ ucapan beliau terekam di depan guru, saya, istri saya, dan anak saya," ujar Andi.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Andi mengungkap bahwa korban R pun sampai trauma tiap kali melihat pakaian seragam polisi maupun baju pramuka yang berwarna cokelat.
"Setiap Rabu karena melihat baju polisi anak saya sudah ketakutan mendalam. Setiap Rabu pakai baju pramuka sudah beberapa minggu tidak sekolah saking takutnya," ungkap Andi.
(Fakhrizal Fakhri )