3. China (410 senjata nuklir)
Selama masa Perang Dingin, China berinisiatif untuk mengembangkan senjata nuklir dan sejak saat itu mereka mengumpulkan sebanyak 410 senjata nuklir. 100 senjata di antaranya diprogram untuk dapat mencapai AS.
China tidak menempatkan rudal-rudalnya dalam posisi “siaga”, berbeda dengan AS. Sebagian besar senjata nuklir China tidak digunakan selama masa damai.
Namun, apabila antara AS dan China tidak ada inisiatif diplomatik, China dikhawatirkan akan terus memperluas dan meningkatkan kekuatan nuklirnya, seperti halnya Rusia.
4. Prancis (300 senjata nuklir)
Prancis memiliki 300 persenjataan nuklir yang siap untuk dikerahkan.Sebagian besar senjatanya disimpan di kapal selam dan sebuah rudal jelajah yang dapat diluncurkan lewat udara.
Meskipun Prancis cenderung menghindar untuk berada dalam situasi di mana mereka harus selalu siaga, tidak menutup kemungkinan bahwa Prancis menjadi negara pertama yang meluncurkan senjata nuklir sebagai bentuk pertahanan mereka.
5. Inggris (225 senjata nuklir)
Sebanyak 225 senjata nuklir milik Inggris berada dalam keadaan “beroperasi”. Negara ini dapat mengerahkan 40 senjata nuklir pada waktu tertentu. Sebelumnya Inggris juga mengatakan bahwa mereka hanya dapat memiliki maksimum 260 hulu ledak, tidak boleh lebih.
Semua senjata nuklir milik Inggris berbasis di bawal laut dan dibawa oleh rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam Trident, sebuah kapal yang dibeli dari AS.