KABUL - Gempa bumi dahsyat di Afghanistan telah menewaskan lebih dari 2.000 orang dan melukai lebih dari 9.000 orang, kata pemerintahan Taliban pada Minggu, dalam gempa paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir di negara pegunungan yang rawan gempa tersebut.
Di tengah kebingungan tersebut, jumlah korban tewas akibat gempa pada Sabtu, (7/10/2023) melonjak dari 500 orang yang dilaporkan pada Minggu, (8/10/2023) pagi oleh juru bicara Bulan Sabit Merah dan 16 orang dari Sabtu malam.
Gempa tersebut terjadi 35 km barat laut kota Herat, dengan salah satu gempa berkekuatan (M) 6,3, menurut Survei Geologi AS (USGS).
Mullah Janan Sayeeq, juru bicara Kementerian Bencana, mengatakan kepada Reuters bahwa 2.053 orang tewas, 9.240 luka-luka dan 1.329 rumah rusak atau hancur.

Korban Jiwa Gempa Bumi Afghanistan Melonjak, 500 Orang Tewas
Lebih dari 200 orang tewas telah dibawa ke berbagai rumah sakit, kata seorang pejabat departemen kesehatan Herat yang mengidentifikasi dirinya sebagai Dr Danish kepada Reuters, dan menambahkan bahwa sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Jenazah telah “dibawa ke beberapa tempat – pangkalan militer, rumah sakit,” kata Danish.
Gempa tersebut menyebabkan kepanikan di Herat, kata Naseema, seorang warga, pada Sabtu.