TEL AVIV – Setelah kemenangannya dalam pemilihan umum pada tanggal 1 November 2022, politisi Israel Benjamin Netanyahu, yang juga dikenal sebagai "Bibi", telah dilantik sebagai perdana menteri untuk masa jabatan keenamnya pada 29 Desember 2022.
Pemerintahan sayap kanannya yang baru, dikenal paling religius dan keras dalam sejarah Israel, terdiri dari partai-partai beraliran ultra-ortodoks, dan partainya sendiri, Partai Likud.
Netanyahu, yang juga diadili atas tuduhan penipuan, pelanggaran kepercayaan, dan korupsi, sudah menjadi perdana menteri terlama di Israel, dan sekarang mengantarkan pemerintahan paling kanan di Israel.
Perjalanan Karier Singkat Benjamin Netanyahu
Benjamin pertama kali terpilih sebagai perdana menteri Israel pada 29 Mei 1996, dengan selisih suara satu persen dari Shimon Peres, salah satu kandidat pada saat itu.
Benjamin menjadi orang termuda yang pernah menjabat sebagai perdana menteri Israel ketika ia membentuk pemerintahan pada 18 Juni 1996.
Ia lahir di Jaffa pada 1949, sebelum kemudian dibesarkan di Yerusalem dan bersekolah di Amerika Serikat.
Ayah Benjamin, Benzion Netanyahu adalah seorang "Zionis Revisionis" yang terlahir dengan nama Benzion Mileikowsky, mengubah namanya menjadi Benzion Netanyahu setelah ia menetap di Palestina.
Pada 1963, Benjamin pindah bersama keluarganya ke Philadelphia, Amerika Serikat (AS). ia kemudian mendaftar di militer Israel pada 1967 dan menjadi prajurit di unit operasi khusus elit Sayeret Matkal.
Netanyahu juga tergabung dalam tim yang menyelamatkan pesawat jet yang dibajak di bandara Tel Aviv pada 1972.
Ia kemudian belajar di Massachusetts Institute of Technology, lalu mengambil cuti untuk bertempur dalam Perang Yom Kippur di Israel pada 1973.
Setelah saudaranya, Jonathan, tewas saat memimpin serangan Entebbe yang sukses pada 1976, Benjamin mendirikan Jonathan Institute, yang menjadi sponsor konferensi tentang terorisme.
Dalam perjalanan karier politiknya, Benjamin memegang beberapa posisi duta besar sebelum terpilih menjadi anggota Knesset (parlemen Israel) sebagai anggota Partai Likud pada 1988.
Ia menjabat sebagai wakil menteri luar negeri (1988-1991) dan kemudian sebagai wakil menteri dalam kabinet koalisi Perdana Menteri Yitzhak Shamir (1991-1992).
Pada 1993, ia dengan mudah memenangkan pemilihan sebagai pemimpin Partai Likud, menggantikan Shamir dalam jabatan tersebut. Benjamin kemudian dikenal karena penolakannya terhadap perjanjian damai Israel-PLO tahun 1993 dan penarikan Israel dari Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Ia kemudian menjabat sebagai perdana menteri dari 1996 hingga 1999 dan rekor masa jabatan 13 tahun dari 2009 hingga 2022.
Namun, tidak ada perjalanan karier yang selalu mulus, Ia didakwa pada 2019 atas dugaan korupsi, penipuan, dan pelanggaran hukum.
Meskipun ia membantah telah melakukan kesalahan apa pun, tuduhan korupsi adalah salah satu faktor utama yang membuatnya kehilangan kekuasaan setelah pemilihan parlemen Maret 2021.
Namun, pada November 2022, ia terpilih kembali menjadi perdana menteri Israel untuk keenam kalinya.
(Rahman Asmardika)