JAKARTA – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah pada Rabu, (11/10/2023) menyatakan siap membantu masyarakat sipil yang terdampak perang di Gaza, Palestina. Muhammadiyah juga menyatakan keprihatinan mendalam terkait konflik yang terjadi antara Hamas dan Israel, yang menyebabkan jatuhnya ribuan korban jiwa dan luka-luka.
Menanggapi eskalasi kekerasan terbaru ini, PP Muhammadiyah mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengambil langkah penyelesaian konflik Palestina-Israel, yang telah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade. Selain itu, Muhammadiyah juga menyatakan kesiapan untuk mengirimkan bantuan untuk warga sipil ke Gaza, terutama untuk anak-anak dan perempuan.
"Kita telah memutuskan memberikan bantuan kepada masyarakat yang kesulitan di Gaza," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti dalam konferensi pers di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Rabu.
Menurut Mu’ti, bantuan yang akan dikirimkan berupa kebutuhan dasar melalui beberapa mitra lokal Muhammadiyah di Palestina.
“PP Muhammadiyah juga telah berkolaborasi dengan pemerintah Indonesia dan Palestina dalam program kemanusiaan selama lebih dari dua tahun. Kami juga telah mendirikan sekolah untuk anak-anak Palestina di Beirut dan telah mengalihkan sumber daya dan dana yang sebelumnya digunakan untuk program pendidikan ke keperluan yang lebih mendesak saat ini, yaitu membantu korban perang.” tambah Abdul Mu'ti.
Muhammadiyah menunggu perkembangan lebih lanjut situasi perang sebelum mengirimkan relawan. Bahkan, sebelum pecahnya kekerasan terbaru ini, Muhammadiyah telah berencana dan bersiap mengirimkan relawan untuk akhir November 2023.
Organisasi Islam kedua terbesar Indonesia ini memiliki jumlah relawan yang relatif memadai yang telah terlatih. Relawan Muhammadiyah sebelumnya telah dikirim untuk membantu pengungsi Rohingya di Turki.
Selain pernyataannya mengenai kesiapan bantuan, PP Muhammadiyah juga siap menggalang dana dari masyarakat Indonesia untuk para korban di jalur Gaza. Hal ini diharapkan bisa meringankan beban bagi masyarakat sipil yang terdampak.
(Rahman Asmardika)