JAKARTA - Perbedaan Yahudi dan Israel akan dibahas secara lengkap dalam artikel ini. Banyak orang mengira bahwa Yahudi dan Israel adalah hal yang sama, namun banyak juga orang yang mengira bahwa Yahudi adalah bagian dari Israel. Padahal Israel adalah negara, sedangkan Yahudi adalah suku bangsa.
Menurut data Israeil Central Bureau of Statistics, suku bangsa Yahudi mendominasi negara Israel sekitar 70%.
Sementara 30% sisanya yang tinggal di negara Israel adalah suku bangsa lain seperti Arab, Drize, Aram, Armenia, Assria, Circassia, Samarita, serta Bangsa Maronite.
Saat ini, Israel adalah rumah bagi banyak kelompok orang yang berbeda, tetapi orang Israel tetap menjadi bagian penting dari identitas negara.
Berikut ini 4 perbedaan antara Yahudi dan Israel:
- Etimologis
Yehuda asal kata Yahudi, dalam Alkitab merupakan salah satu anak Yakub yang memiliki arti bersyukur.
Sedangkan dalam Alkitab Israel adalah nama baru Yakub diberikan malaikat tuhan, memiliki arti bergulat dengan Allah.
- Sejarah Pemakaian Dua Istilah
Israel menjadi kata pertama yang dipakai untuk menunjuk seluruh keturunan Yakub. Sedangkan istilah Yehuda dipakai ketika Israel dibagi berdasarkan suku, karena ada 12 suku mengikuti anak-anak Yakub.
Kemudian kata Yehuda mulai populer ketika Kerajaan Israel terpecah menjadi dua yakni utara dan selatan. Di utara Kerajaan Israel didiami 10 suku, sedangkan di bagian selatannya hanya ada dua suku yaitu Yehuda dan Benjamin.
- Negara dan Etnik
Yahudi merujuk pada istilah suatu suku bangsa atau etnik di negara Israel, yakni salah satu etnik besar dan berpengaruh. Sedangkan Israel merujuk pada suatu negara yang terdiri dari banyak suku bangsa dan etnik.
- Negara dan Agama
Istilah Israel merujuk pada negara modern yang terdiri dari berbagai suku dan agama. Sedangkan, istilah Yahudi sering merujuk pada satu agama atau kepercayaan di negara Israel yang menjadi agama terbesar dan paling berpengaruh. Namun bukan menjadi satu-satunya.
Berdasarkan perbedaan diatas orang Yahudi bukanlah ras, tetapi kelompok etnis orang yang memiliki agama yang sama. Meskipun mereka tersebar di seluruh dunia, mereka menganggap diri mereka sebagai satu bangsa.
(Fahmi Firdaus )