Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Iron Dome (Kubah Besi) Israel Gagal Cegah Roket Hamas, Ini Dia Penyebab dan Kronologinya

Assyifa Eka Putri , Jurnalis-Jum'at, 13 Oktober 2023 |20:28 WIB
Iron Dome (Kubah Besi) Israel Gagal Cegah Roket Hamas, Ini Dia Penyebab dan Kronologinya
Ilustrasi sistem kerja penangkal roket Iron Dome Israel.
A
A
A

TEL AVIV – Iron Dome Israel, yang merupakan sistem pertahanan rudal utama mereka, tidak dapat mencegah rentetan roket yang diluncurkan Hamas dalam serangan baru-baru ini. Serangan udara tersebut merupakan puncak dari konflik Hamas dan Israel.

Kegagalan tersebut meninggalkan pertanyaan serius untuk Israel mengenai kemampuan Iron Dome mereka dalam mempertahankan keamanan Israel. Hamas menembakkan sebanyak 5.000 roket dalam 20 menit, di mana tembakan 2.200 roket saja sudah membuat sistem rudal utamanya kewalahan.

“Bahkan jika jumlah yang lebih rendah dari 2.200 hingga 5.000 rudal ditembakkan dalam 20 menit, jumlah itu terlalu banyak untuk ditangani oleh Iron Dome," kata para ahli dari Modern War Institute di West Point, sebagaimana dikutip dari USA Today.

Ketika Iron Dome masih mengatasi serangan roket dari Hamas, kelompok ini kemudian melancarkan serangan mendadak yang melibatkan pasukan darat, com bunuh diri, dan tembakan roket lainnya. Serangan tersebut sangat terencana dan terkoordinasi dengan baik sehingga memberikan elemen “kejutan” pada Pasukan Pertahanan Israel.

"Dengan ribuan roket di udara dalam waktu yang sangat singkat, tidak ada satu pun sistem pertahanan udara di dunia yang akan mampu mengatasinya," kata Peneliti Senior Perang Darat Ben Barry di International Institute of Strategic Studies, sebagaimana dikutip dari The National News.

Selama pertempuran udara itu berlangsung, senjata rudal Israel gagal dalam mencegah roket-roket Hamas. Padahal Iron Dome merupakan sistem pertahanan rudal yang sangat canggih dan terdiri dari 10 baterai yang ditempatkan di seluruh Israel, serta radar dengan jangkauan deteksi 70 kilometer.

 Hal tersebut juga memungkinkan sistem mencegat roket sebelum mencapai target. Algoritme Iron Dome mampu menghitung lintasan roket yang masuk dan kemudian meluncurkan rudal pencegat untuk menghancurkannya di udara.

Lantas, apa sebenarnya penyebab Iron Dome milik Israel selalu “kecolongan” dalam serangan udara dengan Hamas baru-baru ini?

Pengoperasian sistem yang sangat mahal.

Dilansir dari SAMAA TV, Direktur Senior untuk Pusat Pengendalian Senjata John Erath menyatakan pada Rabu, (11/10/2023), bahwa Iron Dome memiliki keterbatasan dan salah satunya adalah pengoperasian sistem yang sangat mahal.

Setiap rudal yang dibuat membutuhkan biaya puluhan ribu dolar, dengan kisaran biaya antara USD40 ribu hingga USD50 ribu atau setara Rp627 juta hingga Rp784 juta.

Belum lagi apabila dalam pengoperasiannya sistem rudal ini dinilai kurang efektif, maka kemungkinan biaya yang dibutuhkan akan semakin lebih besar.

Tidak dapat mencegah segala jenis roket.

Tidak hanya masalah biaya yang begitu mahal, keterbatasan lain yang dimiliki Iron Dome adalah tidak dapat mencegat segala jenis roket. Misalnya, sistem rudal ini tidak dirancang untuk mencegat rudal balistik, yang memiliki jarak tempuh lebih jauh dan lebih kuat daripada roket.

Jangankan itu, sistem rudal baru milik Hamas yang belum diketahui tersebut membuat roket-roketnya berhasil menembus pertahanan Iron Dome yang memiliki keterbatasan itu.

Dikarenakan Iron Dome menghadapi tantangan yang cukup besar, perlu adanya perkembangan sistem yang lebih canggih dan efektif untuk menghadapi roket-roket Hamas.

(Maruf El Rumi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement