Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Siti Atikoh Ganjar Mengurai Peran Vital Perempuan dalam Kedaulatan Pangan Nasional

Royandi Hutasoit , Jurnalis-Selasa, 17 Oktober 2023 |21:40 WIB
 Siti Atikoh Ganjar Mengurai Peran Vital Perempuan dalam Kedaulatan Pangan Nasional
Siti Atikoh Ganjar Pranowo (foto: dok ist)
A
A
A

SEMARANG - Siti Atikoh Ganjar Pranowo, Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, dengan tegas menyatakan peran sentral yang dimainkan oleh perempuan dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Ia meyakini bahwa perempuan memiliki kontribusi besar dalam pengelolaan kebutuhan pangan, baik di tingkat individu, keluarga, maupun lingkungan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Atikoh dalam acara berjudul "Peluang dan Tantangan Kepemimpinan Perempuan dalam Mendorong dan Memperkuat Kedaulatan Pangan," yang diadakan di Auditorium Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang, pada tanggal 24 Juli 2023.

“Kalau kita bicara perempuan itu kan menjadi aktor terkait dengan kedaulatan pangan, baik itu di lingkungan terkecil, untuk diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Jadi ini peran dari perempuan luar biasa sekali,” ujar Atikoh Ganjar.

Diskusi ini juga melibatkan Lily Barata, seorang aktivis dari Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan, yang berbagi data bahwa lebih dari 24 persen petani di Indonesia adalah perempuan. Meskipun begitu, petani, termasuk perempuan, saat ini menghadapi ancaman serius akibat impor beberapa jenis pangan, termasuk beras, gandum, dan buah-buahan.

Dengan diadakannya diskusi ini, harapannya adalah akan muncul rekomendasi yang bermanfaat bagi perempuan Indonesia dalam upaya mengatasi tantangan kedaulatan pangan.

Selanjutnya, Atikoh menekankan bahwa perempuan juga memiliki peran penting dalam upaya mengurangi pemanasan global atau minimal mengelolanya dengan bijaksana. Salah satu pendekatan yang bisa diambil adalah dengan mengelola sisa makanan secara efisien untuk menghindari pemborosan dan dampak emisi yang dihasilkan.

“Sebenarnya kita ada kayak filosofi berkah itu ada di makanan yang terakhir, itu sebenarnya orangtua ingin mengedukasi bahwa makanan itu tidak boleh dibuang-buang karena itu akan mubazir,” tandasnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement