Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Wali Songo yang Melegenda, Ada yang Tunggui Tongkat Berbulan-bulan

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Rabu, 18 Oktober 2023 |05:08 WIB
Kisah Wali Songo yang Melegenda, Ada yang Tunggui Tongkat Berbulan-bulan
Wali Songo. (Foto: Dok Ist)
A
A
A

4. Sunan Giri

 

Sunan Giri merupakan putra dari Maulana Ishak dan ibunya bernama Dewi Sekardadu putra Menak Samboja. Kebesaran Sunan Giri terlihat antara lain sebagai anggota dewan Walisongo. Nama Sunan Giri tidak bisa dilepaskan dari proses pendirian kerajaan Islam pertama di Jawa, Demak.

Ia pernah bertafakur di Goa sunyi selama 40 hari 40 malam untuk bermunajat kepada Allah. Usai bertafakkur ia teringat pada pesan ayahnya sewaktu belajar di Pasai untuk mencari daerah yang tanahnya mirip dengan yang dibawah dari negeri Pasai.

Melalui desa Margonoto sampailah Raden Paku di daerah perbatasan yang hawanya sejuk, lalu dia mendirikan pondok pesantren yang dinamakan Pesantren Giri.

5. Sunan Drajat

Nama aslinya adalah Raden Syarifudin. Ada sumber yang lain yang mengatakan namanya adalah Raden Qasim, putra Sunan Ampel dengan seorang ibu bernama Dewi Candrawati.

Jadi, Raden Qasim itu adalah saudaranya Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang). Oleh ayahnya yaitu Sunan Ampel, Raden Qasim diberi tugas untuk berdakwah di daerah sebalah barat Gresik, yaitu daerah antara Gresik dengan Tuban.

Di desa Jalag itulah Raden Qasim mendirikan pesantren. Ia berdakwah dengan menggunakan kesenian rakyat, yaitu dengan menabuh seperangkat gamelan untuk mengumpulkan orang, setelah itu lalu diberi ceramah agama.

Sampai sekarang seperangkat gamelan itu masih tersimpan dengan baik di museum di dekat makamnya.

6. Sunan Kalijaga

Nama aslinya adalah Raden Sahid, beliau putra Raden Sahur putra Temanggung Wilatika Adipati Tuban. Raden Sahid sebenarnya anak muda yang patuh dan kuat kepada agama dan orang tua.

Tapi tidak bisa menerima keadaan sekelilingnya yang terjadi banyak ketimpangan, hingga dia mencari makanan dari gudang kadipaten dan dibagikan kepada rakyatnya. Namun aksinya ketahuan ayahnya, hingga dihukum yaitu tangannya dicampuk 100 kali sampai berdarah dan diusir.

Setelah diusir, selain mengembara, ia bertemu orang berjubah putih, yang tak lain adalah Sunan Bonang. Lalau Raden Sahid diangkat menjadi murid dan disuruh menunggui tongkatnya di depan kali sampai berbulan-bulan hingga seluruh tubuhnya berlumut. Maka Raden Sahid disebut Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga adalah tokoh seniman wayang. Sebagian kisah wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita itu disisipkan ajaran agama.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement