Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polisi: Korban Pembacokan karena Isu Santet Seorang Ustaz

Avirista Midaada , Jurnalis-Jum'at, 20 Oktober 2023 |15:55 WIB
Polisi: Korban Pembacokan karena Isu Santet Seorang Ustaz
Jenazah ustaz yang tewas dibacok tetangga (Foto: dok polisi)
A
A
A

MALANG - Dendam kesumat akibat isu santet membuat Samidi, pria di Malang dengan keji membunuh tetangganya sendiri. Warga Ganjaran, Malang ini bahkan sampai puluhan kali menyabetkan celurit ke tubuh korbannya Kusairi (60), yang juga disebut seorang ustaz.

Kasatreskrim Polres Malang AKP Wahyu Rizki Saputro mengatakan, aksi pembacokan dilakukan oleh Samidi di dua tempat yang berjarak tak jauh. Hal ini ia lakukan setelah korbannya Kusairi, yang juga seorang ustaz pulang dari acara istighosah.

"Pembacokan di TKP pertama itu menurut tersangka itu sarana yang digunakan tidak tajam. Tetapi dari hasil olah TKP pembacokan di TKP pertama, itu melukai karena pada saat perpindahan dari TKP pertama ke kedua itu ada bercak darah di sepanjang jalan," ucap Wahyu Rizki Saputro, usai rilis pada Jumat (19/10/2023).

Namun karena korbannya tak terkapar, Samidi yang sudah gelap mata berlari pulang ke rumah yang berhadapan dengan Kusairi. Kemudian ia lantas mengambil celurit kedua yang telah ia siapkan dan lebih tajam dari celurit pertamanya.

"Kemudian dikejar kurang lebih 200 meter dari TKP pertama, korban ini terkena bacokan kembali yang akhirnya tersungkur ke jalan. Di situ di TKP kedua korban dihabisi sampai meninggal dunia," kata mantan Kasatreskrim Polres Gresik ini.

Tak cukup sampai di situ, begitu korbannya tersungkur pelaku juga secara membabi-buta menyabetkan celurit ke beberapa tubuh korbannya. Alhasil ada 32 luka terbuka di seluruh tubuh korban, mulai dari dada, perut, muka, paha, punggung, dan pantat, hingga menyebabkan 26 luka terbuka.

"Yang fatal mengakibatkan kematian itu ada 6 yang menembus pembuluh darah kemudian menembus dengan syaraf," ucapnya.

Pelaku memanfaatkan sepinya lingkungan karena warga sekitarnya tengah menonton pertunjukan orkes musik. Samidi melihat peluang melakukan balas dendam yang telah direncanakan sejak Senin 16 Oktober 2023. Hal ini membuat tak ada warga yang melihat dan melerai carok antar tetangga ini.

 BACA JUGA:

"Lagi kosong si tersangka ini sudah merencanakan akan menghabisi korban pada saat situasi di desa itu sepi, yaitu pada saat adanya orkes. Jadi konsentrasi warga saat menonton orkes dimanfaatkan oleh tersangka untuk membunuh korban," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa berdarah terjadi di Jalan Keramat RT 17 RW 1, Desa Ganjaran, Gondanglegi, Kabupaten Malang. Peristiwa ini terjadi pda hari Rabu, tgl 18 Oktober 2023 sekitar pukul 21.30 WIB, saat itu korban yang pulang ke rumah tiba-tiba terlibat cek - cok hingga akhirnya dibacok oleh pelaku.

 BACA JUGA:

Pelaku lantas membacok korbannya Kusairi, dengan celurit saat masih berada di atas sepeda motornya sepulang dari kegiatan istighosah. Tetapi karena celurit yang digunakan tak tajam, ia mengganti celurit dengan celurit kedua yang telah disiapkannya.

Korban yang disebut Wakapolres Malang juga sebagai ustad ini dikejar oleh pelaku, lantas akhirnya bertemu berjarak 200 meter dari lokasi pertama pembacokan. Di sanalah Samidi dengan membabi buta menghabisi nyawa tetangganya, total ada 32 luka terbuka, dan enam luka fatal akibat sabetan celurit tersebut.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement