JAKARTA- Mengulik alasan Ormas Hizbullah akan ikut perang Hamas-Israel. Sejak pertempuran Hamas dan Israel pecah pada 7 Oktober 2023 lalu, Hizbullah telah terlibat adu tembak dan menembakan roket melintasi perbatasan ke arah Israel.
Melansir Al Jazeera, Sabtu (21/10/2023) ormas Hizbullah secara terang-terangan memperingatkan bahwa mereka sepenuhnya siap untuk berperang melawan Israel. Kendati demikian, Hizbullah saat ini masih menahan diri dan belum menyatakan perang yang sesungguhnya.
Namun dalam sekejap, hal ini bisa saja berubah apabila kekerasan di Gaza meningkat. Dengan begitu, Hizbullah akan benar-benar ikut perang melawan Israel bersamaan dengan Hamas sebagai front kedua.
Melansir berbagai sumber, berikut adalah beberapa alasan mengapa Ormas Hizbullah akan ikut perang Hamas-Israel:
1. Kesamaan tujuan dengan Hamas
Hizbullah merupakan kelompok bersenjata dan politik Syiah yang dibentuk pada tahun 1982 guna melawan pendudukan Israel di Lebanon. Meski berasal dari negara yang berbeda, namun tujuan dari Hamas dan Hizbullah sama, yakni perlawanan bersenjata terhadap Israel.
Sejak perang Hamas-Israel pecah awal Oktober lalu, Hizbullah telah mengikuti situasi dengan cermat dan melakukan kontak langsung dengan pemimpin Hamas. Melihat fakta tersebut, tidak menutup kemungkinan jika Hizbullah akan segera bergabung apabila diperlukan.
2. Dendam masa lalu
Sepanjang sejarah, Hizbullah juga pernah terlibat perang dengan Israel pada tahun 2006. Saat itu, Hizbullah berhasil menangkap dua tentara Israel dengan harapan akan menghasilkan pertukaran tahanan. Namun Israel merespon dengan serangan militer sehingga terjadilah perang selama 34 hari yang disebut Perang Juli.
Tidak ada pihak yang menang secara pasti dalam perang ini. Namun, konflik ini menyebabkan 1.100 warga Lebanon dan 165 warga Israel tewas.
3. Kekuatan militer yang cukup mumpuni
Seorang pakar Hizbullah di Atlantic Council, Nicholas Blanford mengatakan bahwa Hizbullah saat ini memiliki setidaknya 60.000 orang pasukan. Kelompok ini juga telah memiliki peningkatan persediaan rudal dari yang 14.000 pada 2006 menjadi sekitar 150.000 saat ini.
Sebagian besar rudal tersebut merupakan rudal jarak pendek. Namun ada pula rudal berpemandu presisi dengan jangkauan lebih dari 300 km buatan Iran. Dengan kekuatan ini, Hizbullah diyakini akan mampu memberikan dampak yang besar terhadap Israel.
Itulah alasan kenapa ormas Hizbullah dari Lebanon besar kemungkinan akan ikut dalam perang Hamas dan Israel.
(Rani Hardjanti)