Burung Perkutut Katuranggan juga memiliki keistimewaan dalam hal suara. Suara Perkutut Katuranggan dikaitkan dengan energi positif yang dapat membawa kedamaian dan harmoni dalam kehidupan pemiliknya.
Penghobi burung perkutut meyakini adanya filosofi dan kepercayaan tertentu terkait burung ini. Menurut legenda, burung Perkutut dinilai sakral dan menjadi salah satu dari Sapta Brata yang harus dimiliki masyarakat Jawa.
Pada zaman kerajaan Majapahit, burung Perkutut Katuranggan dikenal dengan legenda Joko Mangu yang merupakan jelmaan pangeran dari Pajajaran. Burung ini dianggap memiliki tuah khusus yang dapat membawa keberuntungan dan rezeki bagi pemiliknya.
Demikian keistimewaan Perkutut Katuranggan, burung peliharaan Pangeran Diponegoro. Terimakasih.
(RIN)
(Rani Hardjanti)