Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Analis Sebut Klaim Israel Tentang Pengeboman RS Gaza Tidak Kredibel

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 22 Oktober 2023 |10:54 WIB
Analis Sebut Klaim Israel Tentang Pengeboman RS Gaza Tidak Kredibel
Dampak serangan Israel di Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza. (Foto: Reuters)
A
A
A

ANALIS ahli rekaman video dan audio menemukan ketidakkonsistenan besar pada klaim Israel bahwa militan Palestina bertanggung jawab atas pemboman mematikan Rumah Sakit al-Ahli di Gaza minggu ini.

Klaim tersebut datang dari Earshot, sebuah LSM yang mengkhususkan diri dalam analisis audio rekaman dari zona konflik dan kasus hak asasi manusia, dan Forensic Architecture, sebuah lembaga penelitian yang berbasis di Universitas London, Inggris.

Rumah sakit Al-Ahli yang dikelola oleh Keuskupan Yerusalem dan dikenal sebagai Rumah Sakit Baptis, hancur dalam ledakan pada Selasa, (16/10/2023). Sekira 500 orang tewas dalam ledakan itu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Pihak berwenang Israel telah merilis dua bukti yang mereka klaim sebagai bukti bahwa bangunan tersebut terkena serangan roket Palestina: Sebuah video yang menunjukkan rentetan roket Palestina yang terbang dari timur ke barat, yang satu tampaknya pecah dalam sekejap dan jatuh menimpa rumah sakit; dan percakapan telepon yang disadap di mana militan Hamas konon mendiskusikan bagaimana roket yang ditembakkan oleh kelompok Jihad Islam gagal dan mendarat di Gaza. 

“Seluruh dunia harus tahu: Yang menyerang rumah sakit di Gaza adalah teroris biadab di Gaza, dan bukan (Pasukan Pertahanan Israel/IDF),” tulis Presiden Israel Benjamin Netanyahu di media sosial pada Selasa malam.

Namun, tim di Al Jazeera Qatar dan jaringan Inggris Channel 4 mempelajari video tersebut dan menyimpulkan bahwa kilatan cahaya tersebut tidak dapat dikaitkan dengan ledakan berikutnya di rumah sakit tersebut. Al Jazeera mencatat bahwa kilatan cahaya tersebut “sebenarnya konsisten dengan sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel yang mencegat rudal yang ditembakkan dari Jalur Gaza dan menghancurkannya di udara.”

Dalam video kedua yang diambil di dekat lokasi ledakan, terdengar suara roket atau rudal yang meluncur di udara sebelum menghantam rumah sakit. Earshot mempelajari video ini dan menemukan bahwa frekuensi proyektil yang masuk menunjukkan bahwa proyektil tersebut “mendekati rumah sakit dari timur laut, timur atau tenggara,” sementara Israel mengklaim proyektil tersebut mendekat dari barat.

Forensic Architecture mendukung temuan Earshot, menyatakan bahwa proyektil tersebut kemungkinan besar datang dari arah Israel. Analisis lebih lanjut terhadap kawah yang tersisa di rumah sakit menunjukkan adanya pendekatan dari arah timur laut, kata badan tersebut sebagaimana dilansir RT.

Earshot juga mempelajari rekaman telepon dan menemukan bahwa tidak seperti kebanyakan panggilan, di mana suara kedua belah pihak ditransmisikan pada saluran audio yang sama, rekaman tersebut terdiri dari dua suara yang direkam secara terpisah dan digabungkan menjadi satu.

Meskipun Earshot mengatakan pihaknya “tidak dapat secara pasti menyatakan bahwa dialog yang terdengar itu palsu… tingkat manipulasi yang diperlukan untuk mengedit kedua suara ini secara bersamaan mendiskualifikasi dialog tersebut sebagai sumber bukti yang kredibel.”

Segera setelah ledakan tersebut, penasihat pemerintah Israel Hananya Naftali menulis di X (sebelumnya Twitter) bahwa “Angkatan Udara Israel menyerang pangkalan teroris Hamas di dalam sebuah rumah sakit di Gaza,” sebelum menghapus tweet tersebut beberapa menit kemudian.

Namun demikian, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berpihak pada Israel yang menceritakan kejadian tersebut, sementara negara-negara Arab tetap meyakini bahwa Israel bertanggung jawab atas serangan tersebut.

“Semua orang di sini percaya bahwa Israel bertanggung jawab atas hal ini,” Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan kepada CNN pada Rabu, (17/10/2023).

“Tentara Israel mengatakan hal itu tidak benar, tetapi… cobalah dan temukan siapa saja yang akan mempercayainya di belahan dunia ini.”

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement