Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Situasi Mengerikan di Selatan, PBB: Sebagian Warga Gaza Kembali ke Utara Meski Terancam Risiko

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 24 Oktober 2023 |13:04 WIB
Situasi Mengerikan di Selatan, PBB: Sebagian Warga Gaza Kembali ke Utara Meski Terancam Risiko
Sebagian warga Gaza kembali ke utara meski terancam risiko (Foto: Reuters)
A
A
A

GAZA – Seorang pejabat senior Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan beberapa warga Palestina yang meninggalkan rumah mereka di utara Gaza mulai kembali karena situasi yang mengerikan di selatan.

Israel memerintahkan 1,1 juta penduduk Kota Gaza dan wilayah utara lainnya untuk meninggalkan wilayah mereka demi keselamatan mereka sendiri pada pekan lalu.

Namun pejabat PBB mengatakan mereka kesulitan mendapatkan tempat berlindung, makanan dan air minum di wilayah selatan.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas juga mengatakan ratusan orang tewas di sana akibat serangan udara Israel selama beberapa hari terakhir.

Militer Israel mengatakan pihaknya telah menyerang ratusan sasaran militer milik Hamas di seluruh Gaza, ketika pihaknya meningkatkan kampanye udara menjelang serangan darat yang diperkirakan akan dilakukan.

Menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, lebih dari 5.000 orang kini dilaporkan tewas di seluruh Jalur Gaza, sejak Israel memulai pemboman sebagai tanggapan terhadap serangan lintas batas yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Hamas pada 7 Oktober lalu, yang menewaskan sedikitnya 1.400 orang. terbunuh dan 222 orang disandera.

Israel juga telah memutus aliran listrik dan sebagian besar air serta menghentikan impor makanan dan obat-obatan. Namun Israel telah mengizinkan puluhan truk bantuan melintasi penyeberangan Rafah di Mesir sejak Sabtu (21/10/2023).

Peta Gaza menunjukkan zona di utara dimana pemerintah Israel telah memerintahkan warga sipil untuk mengungsi dengan bergerak ke selatan Wadi Gaza.

PBB memperkirakan hampir dua pertiga penduduk Gaza – 1,4 juta orang – telah meninggalkan rumah mereka selama dua minggu terakhir karena takut atau karena rumah mereka hancur atau rusak.

Wartawan BBC Rushdi Abualouf di Khan Younis mengatakan kota di bagian selatan itu dilanda gelombang masuknya antara 600.000 hingga 700.000 orang yang terpaksa mengungsi. Banyak di antara mereka yang berlindung di rumah sakit, klub dan restoran, atau bahkan terpaksa tidur di jalanan.

Direktur badan PBB untuk pengungsi Palestina (Unrwa) di Gaza, Thomas White, mengatakan kepada BBC bahwa sebagian besar pengungsi hidup hanya dengan 1 liter (34 fl oz) air dan satu atau dua potong roti Arab sehari.

“Krisis kemanusiaan, ditambah dengan serangan yang terus berlanjut terhadap wilayah sipil di wilayah selatan, menyebabkan beberapa orang kembali ke wilayah utara,” terangnya.

“Pada dasarnya, orang-orang telah meninggalkan segalanya di wilayah utara – rumah mereka, bisnis mereka, kehidupan mereka. Mereka datang ke wilayah selatan di mana mereka berjuang untuk menemukan tempat berlindung, makanan langka, banyak orang harus minum air yang tidak dapat diminum, sehingga situasi di selatan sangat buruk,” lanjutnya.

"Kami diusir dari Kota Gaza. Mereka mengatakan Khan Younis adalah daerah yang aman, sekarang tidak ada tempat yang aman di seluruh Gaza,” terang Riyad Jaabas, seorang pengungsi yang tinggal di Khan Younis, kepada kantor berita Reuters.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement