Untuk diketahui, berdasarkan hasil penelusuran, potongan video pidato Presiden Jokowi yang fasih berbahasa Mandarin merupakan video palsu yang diduga menggunakan metode Artificial Intelligence (AI).
Video itu adalah hasil manipulasi dengan mengambil rekaman video pidato Presiden Jokowi saat Gala Dinner USINDO, US Chamber, dan USABC di Amerika Serikat pada tahun 2015. Rekaman asli tersebut sebelumnya telah diunggah di platform YouTube oleh akun USINDO.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyebut bahwa penggunaan AI berpotensi mengganggu jalannya Pemilu 2024. Teknologi tersebut dapat membuat konflik sendiri selama pesta demokrasi.
“Di Pemilu orang bisa berantem karena kecerdasan buatan. Suara, muka kamu digambar, difitnah, berantem nggak? Padahal hasil kecerdasan buatan,” katanya.
Karena itu, tambahnya, penting untuk memahami potensi risiko dan dampak dari penggunaan AI dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk menjelang Pemilu 2024.
(Nanda Aria)