ISRAEL - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan melanjutkan serangan darat ke Gaza dalam beberapa hari mendatang untuk mempersiapkan tahap selanjutnya dalam perang Israel melawan Hamas. Hal ini diungkapkan juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari pada Kamis dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
Menurut Hagari, tujuan operasi darat Israel adalah untuk membunuh militan Hamas, meletakkan dasar bagi invasi besar-besaran dan menetralisir alat peledak dan pos pengintaian.
Komentar Hagari muncul setelah IDF mengatakan pihaknya melakukan “serangan yang ditargetkan” semalam di Gaza utara dengan menggunakan tank.
Hagari juga mengatakan IDF terus melakukan serangan terhadap Gaza dari udara dan laut, dan fokus pada pembunuhan komandan senior Hamas serta menghancurkan infrastruktur Hamas.
Ketika ditanya tentang keterlibatan AS dalam pengambilan keputusan pasukan Israel terkait operasi darat, Hagari mengatakan pihaknya terus berhubungan dengan AS. “Kepala Staf Umum IDF berbicara hampir setiap hari dengan komandan pasukan Israel Centcom AS,” ujarnya.
“Memang benar bahwa para penasihat AS telah tiba. Mereka memiliki banyak pengalaman. Kami mendengarkan, merupakan hal yang baik untuk belajar dan mendengarkan. Namun perang kita terjadi tepat di perbatasan kita, bukan ribuan mil jauhnya,” lanjutnya.
“Kami juga mengenal Gaza dengan sangat baik. Pada akhirnya, ini adalah keputusan Israel. Dan Israel memahami bahwa mereka perlu memenuhi tujuan perang,” tambahnya.
Mengenai berkurangnya pasokan bahan bakar di Gaza, Hagari juga menegaskan kembali bahwa Israel tidak akan mengizinkan bahan bakar masuk ke Gaza untuk saat ini, dengan mengatakan bahwa kelompok Hamas “berjuang untuk berfungsi” tanpa bahan bakar.
Dia juga menyalahkan Hamas karena mencuri bahan bakar dari fasilitas milik badan bantuan utama PBB untukPalestina, UNRWA.
Israel juga membantah adanya kekurangan bahan bakar di Gaza. Menanggapi postingan dari UNRWA tentang rendahnya pasokan, IDF pada Selasa (24/10/2023) memposting foto udara yang dikatakan sebagai tangki bahan bakar di Gaza, mengklaim bahwa tangki tersebut menampung lebih dari 500.000 liter bahan bakar. CNN tidak dapat memverifikasi klaim IDF.
“Fasilitas yang ditempatkan (pada hari Selasa) terletak di Rafah dan milik UNRWA. Kami mengawasinya dari udara dan bersama-sama dengan UNRWA. Sekali lagi, kami tidak menyerang UNRWA. Sebaliknya, kami melakukan upaya bersama dengan UNRWA. komunitas internasional memastikan bahwa di selatan Wadi Gaza, akan ada kondisi yang memungkinkan penduduk sipil mengakses air, makanan, dan obat-obatan,” paparnya.
UNRWA mengatakan pada Kamis (26/10/2023) bahwa operasinya “dilumpuhkan” di Gaza karena kekurangan bahan bakar.
CNN tidak dapat memverifikasi secara independen jumlah bahan bakar di Gaza.
(Susi Susanti)