Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

100 Jet Tempur Israel Dikerahkan Serang 150 Target Bawah Tanah Hamas di Gaza

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 28 Oktober 2023 |17:03 WIB
100 Jet Tempur Israel Dikerahkan Serang 150 Target Bawah Tanah Hamas di Gaza
Israel kerahkan 100 jet tempur serang 150 target bawah tanah Hamas di Gaza (Foto: Anadolu Agency)
A
A
A

ISRAEL - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan sekitar 100 jet tempur telah menyerang 150 sasaran bawah tanah Hamas di Gaza dalam pemboman udara terberat dalam perang Gaza sejauh ini.

Serangan ini terjadi ketika penduduk Palestina di Gaza melaporkan bentrokan dengan kendaraan lapis baja dan infanteri Israel semalaman di tiga lokasi di Jalur Gaza.

Dengan hampir seluruh layanan internet dan seluler terputus di Gaza sejak Jumat (27/10/2023) malam, informasi mengenai situasi di jalur pantai yang dikuasai Hamas dan berpenduduk 2,3 juta orang sangat sedikit. Namun, rekaman dari posisi kamera media di luar Gaza di Israel dan Mesir menunjukkan malam serangan udara dan artileri tanpa henti mewarnai langit malam berwarna oranye.

Menurut pengumuman juru bicara IDF, serangan udara yang melibatkan 100 jet Israel menghantam terowongan tempur, area pertempuran bawah tanah, dan infrastruktur teroris bawah tanah.

Dikutip The Guardian, sejumlah laporan yang muncul dari dalam Gaza menggambarkan situasi kacau, dengan tim paramedis kesulitan mengoordinasikan pemulihan korban tewas dan terluka karena kurangnya komunikasi.

Sebuah pernyataan dari sayap militer Hamas pada Jumat malam mengatakan pihaknya memerangi IDF di lapangan, meskipun tidak jelas seberapa besar skalanya.

Menurut laporan dari warga Gaza, bentrokan terberat tampaknya terjadi di utara Gaza di wilayah Beit Lahia dan Beit Hanoun.

Sedangkan bentrokan juga dilaporkan terjadi di timur Burej di Gaza tengah dan timur kota selatan Gaza. Khan Younis, semua wilayah yang pernah digunakan sebagai jalur pendekatan serangan Israel di masa lalu.

Serangan terhadap sistem terowongan Hamas yang luas di Gaza, yang dikenal oleh perencana militer Israel sebagai “metro”, terjadi setelah sandera yang dibebaskan, Yocheved Lifshitz, 85, mengatakan bahwa dia dan tawanan lainnya dibawa jauh ke dalam terowongan selama penahanannya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement