Pengumuman tersebut disampaikan kurang dari dua minggu setelah AS melakukan ledakan bawah tanah di tempat uji coba nuklir di Nevada, yang merupakan ledakan pertama sejak awal 1990an. Ledakan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Duma, majelis rendah parlemen Rusia, mengesahkan rancangan undang-undang tentang penarikan ratifikasi Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT) tahun 1996. Perjanjian tersebut tidak pernah diratifikasi oleh AS.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan jika AS melanjutkan uji coba nuklir, yang menurutnya mungkin dilakukan sebagai bagian dari modernisasi persenjataannya, Moskow akan melakukan hal yang sama.
(Rahman Asmardika)