Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ciptakan Lingkungan Sehat, Pemerintah Perlu Prioritaskan Masalah Pengelolaan Sampah

Achmad Al Fiqri , Jurnalis-Rabu, 01 November 2023 |14:02 WIB
Ciptakan Lingkungan Sehat, Pemerintah Perlu Prioritaskan Masalah Pengelolaan Sampah
Sampah di TPST Bantargebang (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti banyaknya kendala dalam hal pengelolaan sampah. Pihaknya pun meminta pemerintah memperbanyak program kebijakan hijau guna mengatasi krisis persoalan sampah di Indonesia.

Hal yang bisa dilakukan melalui regulasi yang ketat dan sosialisasi pemilahan sampah dari lingkungan terkecil yakni di rumah tangga dapat membantu mengatasi permasalahan sampah. Pemerintah, juga harus konsisten memberikan edukasi kepada masyarakat guna kebijakan pemilahan sampah dapat efektif.

“Maka penting sekali memasifkan kebijakan hijau di masyarakat. Regulasi yang jelas dan tegas dari Pemerintah diperlukan agar gerakan ini betul-betul efektif dan dijalankan masyarakat," ujar Puan.

Puan juga mengajak masyarakat untuk lebih menyayangi lingkungan dimulai dengan pemilahan sampah. Mengingat, penyelamatan lingkungan sangat penting bagi masa masa depan generasi penerus.

“Mengurangi sampah plastik turut berkontribusi terhadap suksesnya kebijakan ekonomi hijau. Sebab, sampah plastik sulit terurai dan menyebabkan pencemaran bagi tanah dan laut,” tuturnya.

Komisi IV DPR juga mendorong pemerintah menerapkan pengelolaan sampah secara desentralisasi yang aturannya tertuang dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008. Di mana, pengelolaan sampah secara desentralisasi menerapkan prinsip mengurangi, mendaur ulang dan memanfaatkan kembali atau 3R (reduce, reuse, dan recycle).

Komisi yang membidangi urusan lingkungan hidup juga mendorong pemerintah agar lebih fokus pada fasilitas pengelolaan sampah terpadu yang mencakup daur ulang, kompos, dan pengolahan limbah berbahaya.

Menurut Pakar Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan, Hermawan Saputra, dorongan dari DPR perlu segera direspons pemerintah. "Perhatian DPR RI belakangan ini cukup menarik terkait dengan masa depan lingkungan kita, khususnya dalam pengelolaan sampah yang masih menjadi masalah klasik di Indonesia,” kata Hermawan dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023).

Hermawan menambahkan, imbauan yang disampaikan Puan mengenai masalah pengelolaan sampah memang harus tumbuh dari kesadaran masyarakat.

Pengelolaan sampah dianggap pintu masuk mencapai target pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Deveopment Goals (SDGs). Sebab itu, sampah merupakan isu multisektor yang berdampak dalam berbagai aspek di masyarakat dan ekonomi.

"Dari segi edukasi perilaku, ini bisa didekati dengan pendekatan kesehatan masyarakat dan tentu berkaitannya dengan kesadaran lingkungan. Tetapi yang paling pokok ini harus ditindaklanjuti oleh Pemerintah karena pengelolaan sampah berkaitan dengan banyak sektor kehidupan,” tuturnya.

Persoalan daya tampung di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), hingga maraknya kebakaran di TPS dan TPA yang mengancam kesehatan masyarakat tak luput dari sorotan DPR. Diakui Hermawan, bahwa besarnya populasi penduduk berdampak terhadap permasalahan sampah.

Ia pun menekankan agar sistem pengelolaan sampah menjadi salah satu yang diprioritaskan demi keberlangsungan hidup masyarakat.

"Betapa dengan penduduk 278 juta lebih, mungkin dalam 5-10 tahun kedepan akan lebih dari 300 juta orang, itu berarti sumber daya lingkungan semakin terganggu. Area terbuka hijau semakin sempit, semakin sulit lahan dan kebutuhan perumahan. Maka juga konsekuensinya penduduk yang banyak menyebabkan sampah akan semakin menumpuk,” katanya.

Hermawan juga menyoroti sikap dan budaya masyarakat menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada sistem pengelolaan sampah berkelanjutan. Berdasarkan United Nations Environment Programme (UNEP), pengelolaan sampah memiliki keterkaitan dengan isu kesehatan, perubahan iklim, pengurangan kemiskinan, keamanan pangan dan sumberdaya, serta produksi dan konsumsi berkelanjutan.

"Tentu saja sampah tidak bisa kita selesaikan begitu saja persoalannya hanya dengan membakar. Membakar sampah menjadi masalah baru karena di samping risiko lingkungan, sampah yang dibakar juga menimbulkan masalah-masalah baru maka harus ada recycling (daur ulang) demi lingkungan yang lebih baik,” ujarnya.

Hermawan sepakat dengan DPR yang mendorong pemerintah menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan sampah. Apalagi, sekarang generasi muda sudah sangat peduli terhadap isu lingkungan hidup, termasuk persoalan sampah yang mengancam bumi.

"Sejalan dengan perkembangan Abad ke-21 ini muncul kesadaran yang lebih dari milenial, generasi Z termasuk post generasi Z yang akan tumbuh menjadi generasi yang akan hidup pada cita-cita Indonesia emas 2045,” kata Hermawan.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement