Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tangan-Tangan Wanita Peracik Mesiu dan Amunisi Hasilkan Senjata untuk Pangeran Diponegoro di Perang Jawa

Nanda Aria , Jurnalis-Kamis, 02 November 2023 |05:02 WIB
Tangan-Tangan Wanita Peracik Mesiu dan Amunisi Hasilkan Senjata untuk Pangeran Diponegoro di Perang Jawa
Ilustrasi/Foto: Istimewa
A
A
A

Daerah-daerah itu merupakan penghasil peluru dan mesiu berkualitas, yang dikerjakan oleh wanita-wanita desa. Pusat industri senjata Kota Gede yang terkenal dengan pandai besi juga turut menyumbangkan keterampilannya untuk membuat peluru dan mesiu.

Tetapi pada umumnya keris adalah senjata yang paling utama dipakai melawan tentara Belanda. Dengan diikat di ujung bambu, senjata ini langsung berfungsi sebagai tombak untuk menjatuhkan serdadu kavaleri Belanda dari kuda, sebelum sempat mengisi mesiu ulang senjatanya.

 BACA JUGA:

Keris menjadi senjata utama yang juga dimanfaatkan masyarakat untuk bertani. Para petani ini dapat dengan mudah menyergap pasukan Belanda dengan keris yang mereka bawa.

Peralihan pekerjaan dari sawah ke medan peperangan menjadi hal yang begitu kesulitan dideteksi Belanda. Setelah penyergapan, mereka akan mencopot keris dari ujung bambu, menyimpannya kembali dan bergabung dengan masyarakat desa lain, melanjutkan identitas mereka sebagai petani biasa, seolah tidak pernah terjadi apa-apa.

(Nanda Aria)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement