PARAMARIBO – Suriname merupakan salah satu negara terkecil di Benua Amerika yang terletak di pesisir utara Amerika Selatan. Negara ini dulunya pernah menjadi salah satu negara yang dijajah Belanda dan dikenal sebagai Guyana Belanda.
Sama seperti Indonesia, Suriname juga memiliki sejarah penjajahan, perbudakan, dan imigrasi, hingga akhirnya menjadi sebuah negara merdeka pada tahun 1975. Negara ini juga menjadi tempat pembuangan orang Jawa dan tokoh kemerdekaan, Douwes Dekker, pada masa kolonial Belanda.
Dilansir dari situs resmi Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), kolonialisme Belanda di Suriname sudah berlangsung sejak tahun 1667. Belanda mulai mendirikan pemukiman, membangun perkebunan, dan pertanian dengan mengandalkan tenaga kerja budak dari Afrika, India, dan Jawa.
Produk tropis, seperti gula, kopi, biji kakao, dan kapas, merupakan barang utama yang diekspor dari koloni ke Belanda hingga awal abad ke-18.
Meskipun demikian, para budak yang telah bekerja keras dalam mengolah perkebunan tersebut tidak mendapat perlakuan dan imbalan yang layak.
Hal tersebut mengakibatkan terjadinya penyerbuan ladang-ladang perkebunan oleh para budak untuk mendapatkan makanan, persediaan, dan senjata untuk melawan kolonialisme.
Praktik perbudakaan yang telah berlangsung selama beberapa abad ini akhirnya secara resmi dihapuskan oleh Belanda pada tahun 1863. Segera setelah dibebaskan, sebagian besar budak di Suriname meninggalkan perkebunan tempat mereka bekerja, sebagaimana dikutip dari situs resmi Kedutaan Besar Republik Suriname di Belgia.
Kemudian pada tahun 1951, Suriname diberikan otonomi yang semakin luas. Negara ini bahkan sempat menjadi anggota Kerajaan Belanda yang memiliki pemerintahan sendiri bersama dengan Antillen Belanda di tahun 1954.
Suriname akhirnya berhasil memperoleh kemerdekaan mereka pada tanggal 25 November 1975 dan menetapkan Paramaribo sebagai ibukota negara tersebut.
Dikutip dari BBC, kini Suriname menjadi salah satu negara yang etnisnya paling beragam di Amerika. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduknya adalah keturunan budak Afrika, India, dan Jawa yang dibawa oleh Belanda di masa penjajahannya.
(Susi Susanti)