Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perjuangan Arek-arek Malang Potongi Pohon Demi Gagalkan Misi Belanda dan Sekutunya

Avirista Midaada , Jurnalis-Rabu, 15 November 2023 |08:39 WIB
 Perjuangan Arek-arek Malang Potongi Pohon Demi Gagalkan Misi Belanda dan Sekutunya
Illustrasi (foto: dok Wikipedia)
A
A
A

MALANG - Arek-arek Malang konon pernah dibuat sibuk menghadapi pasukan Belanda dan sekutu pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia. Hal ini karena tentara sekutu mencoba ingin menguasai dan menduduki kembali beberapa wilayah strategis di Jawa Timur.

KH. Moensif Nachrawi, generasi keempat pendiri Masjid Bungkuk Malang menyatakan, banyak orang yang dilatih dan dibekali berperang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Saat itu mereka dibekali dan dilatih di Pondok Pesantren (Ponpes) yang juga dijadikan masjid di Bungkuk, Singosari, Malang.

"Dari Malang juga begitu orang-orang dilatih, dibekali berangkatnya nunggu, diangkut lagi ke front. Yang mati nggak pulang, yang masih hidup ya pulang orang, gitu saja," kata Moensif Nachrawi, dikonfirmasi MPI.

Moensif menambahkan, dari pertempuran 10 November 1945 di Surabaya pertempuran berlangsung sengit. Apalagi setelah komandan pasukan Inggris Jenderal Mallaby tewas oleh bom yang dilemparkan salah satu pemuda Surabaya.

"Di Surabaya (tahun 1945), 47 mulai merangsek ke selatan, itu terakhir di daerah Porong, belum sampai ke selatan, di daerah Singosari, Lawang, belum terjamah Belanda berhenti di sana," kata pria yang juga penasehat Masjid Bungkuk, Singosari, Malang ini.

Dari Lawang itu dikatakan Moensif, Belanda dan sekutu bertahan cukup lama. Sebab jika mau ke selatan aksesnya terhambat imbas blokade dari arek-arek Malang dengan menebangi pohon besar-besar yang di tepi jalan.

"Mau ke selatan itu susah, saat Belanda itu coba dari Lawang ke Singosari itu gagal (masuk) kenapa, karena pohon besar-besar itu dipotong, mobil, tank, nggak bisa lewat, truk-truk nggak bisa lewat," ungkap pria yang juga masih keluarga dari pahlawan nasional KH. Masjkur.

Pada akhirnya Belanda dan sekutunya kemudian mencoba mencari jalan lain. Caranya dengan kembali menarik pasukan kembali ke utara menuju Bandara Juanda yang dikuasai oleh tentara sekutu, kemudian mereka terbang dari Juanda menuju Lapangan Terbang Bugis, yang kini jadi Bandara Abdul Rachman Saleh, Pakis, Kabupaten Malang.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement