Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Siasat Soekarno Barter Intel Amerika dengan Pesawat Hercules

Arief Setyadi , Jurnalis-Jum'at, 17 November 2023 |04:04 WIB
Siasat Soekarno Barter Intel Amerika dengan Pesawat Hercules
Soekarno (Foto: Ist)
A
A
A

Ia memeluk Harry Rantung. Pemerintah Soekarno telah membebaskannya. “Pasti kita akan jumpa lagi,” kata Harry Rantung menirukan Allan Pope.

Proses pembebasan itu dilakukan bukan tanpa pamrih, Amerika Serikat harus menyerahkan Pesawat Hercules C130-B kepada Angkatan Udara Republik Indonesia, (AURI) di Pangkalan Udara Kemayoran, Jakarta Pusat pada 18 Maret 1960 atau tepat 62 tahun silam.

Kisah tersebyt bermula saat Allan Pope, pilot swasta Amerika Serikat ditembak jatuh oleh Kapten Udara Penerbang Dewanto, dalam pertempuran udara saat peristiwa PRRI/Permesta pada 1958.

Saat itu 18 Mei 1958, pesawat pembom B-26 Invader yang dipiloti Allan Pope menjatuhkan bom ke arah kapal TNI AL yang bertolak dari Pelabuhan Halong, Ambon.

Sekitar jam tujuh pagi 18 Mei 1958, saat kami sedang bersiap-siap makan pagi, sayup-sayup terdengar bunyi pesawat terbang,” kata Letkol Herman Piters, komandan “Operasi Mena I” mengutip buku “Siasat Jitu Intel Dunia”.

Allan Pope dan Pedro yang belakangan diketahui bernama Harry Rantung berhasil meloncat dengan parasut, sebelum pesawatnya hancur menghantam permukaan air. Di sebuah pulau kecil, posisi Allan Pope dan Pedro terpojok. Paha Allan terluka akibat terkena tembakan.

Sebelum pasukan TNI datang menyergap, Allan mencabut pistol dari pinggangnya dan menyerahkan kepada Harry Rantung alias Pedro seraya membuka mulut.

“Maksudnya agar Rantung (Pedro) menembaknya, tapi ia menolak,"

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement