Rene menjelaskan lembaganya mengerjakan proyek Preventing Violent Extremism (PVE) untuk mencegah ekstremisme garis keras diantara para guru di Yordania melalui program ToT.
“Jadi kami memiliki lebih banyak tujuan yang ingin kami capai dalam proyek ini, seperti meningkatkan kapasitas kepemimpinan para guru, mempromosikan kebebasan beragama, perlindungan hak asasi manusia, pemerintahan yang baik, dan juga nilai-nilai universal untuk mendorong penghormatan terhadap perbedaan,” ujar Renee.
Dia menjelaskan pada tahun-tahun pertama program, yang menjadi sasaran adalah para profesor atau guru-guru pendidikan Islam yang berada di sekolah negeri. Kemudian tahun-tahun berikutnya, pihaknya memperluas cakupan proyek tersebut kepada para guru yang mengajar ilmu humaniora di sekolah-sekolah swasta.
“Mereka adalah guru-guru yang mengajar di kelas 7-12 (SMP dan SMA). Mata pelajaran ilmu pengetahuan humaniora seperti Geografi, Sejarah, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, jadi bukan hanya guru yang mengajarkan agama Islam. Kami memperluas pelatihan ini kepada guru-guru dari berbagai agama,” terang Renee.
Menerobos Akar Rumput
Melalui pogram ToT dalam proyek Preventing Violent Extremism, Renee mengupayakan perubahan metodologi pengajaran lewat penambahan pembelajaran sosial dan emosional, serta kesenian sebagai metode kreatif dan tanpa kekerasan.
Sejauh ini, proyek PVE sudah dilakukan lewat 40 lokakarya dengan melibatkan setidaknya 550 guru di Yordania. "Para guru lain berkata, proyek ini adalah masa depan negara Yordania,” ungkap Renee.