JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo berkelakar tepuk tangan kencang saat diskusi hanya bisa terjadi jika seorang narasumber membagikan sepeda di depan panggung.
Hal tersebut disampaikan Ganjar saat memberikan sambutan pada acara diskusi Rembuk Ide Transisi Energi Berkeadilan : Menelaah Gagasan dan Komitmen Calon Pemimpin Indonesia yang digagas oleh The Habibie Center pada hari ini Kamis (23/11/2023).
Awalnya, Ganjar mengatakan perlu SDM yang mumpuni untuk dapat bekerja pada industri-industri yang sudah masuk kategori transisi energi. Hal tersebut bisa dimulai dengan melibatkan SMK atau politeknik.
"Maka, saya sampaikan kenapa tidak disiapkan kalau membangun industri itu butuh waktu cukup lama. Katakan yang tercepat dia bilang dua tahun, maka dua tahun sebenarnya sudah bisa mengambil anak-anak SMK sekolah-sekolah vokasi termasuk politeknik untuk mereka disiapkan masuk ke sana," kata Ganjar.
Ganjar menjelaskan perlunya perubahan kurikulum pada SMK hingga politeknik untuk bisa serasi dengan kebutuhan industri.
"Alhamdulillah bapak ibu tidak ada yang mau (merubah kurikulum). Maka dalam pikiran saya ini harus masuk regulasi dan dipaksa untuk mau," kata Ganjar disambut tepuk tangan peserta diskusi.