JAKARTA - Pernyataan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata mendapat sorotan Indonesian Corruption Watch (ICW). Alex menyebut tidak malu dengan penetapan tersangka Firli Bahuri oleh Polda Metro Jaya.
Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana menyebutkan, pernyataan yang dimaksud menunjukkan fenomena tumbuhnya jiwa korsa di KPK.
"Apa yang disampaikan Alexander, terutama menyangkut persoalan “malu” menunjukkan bahwa pada level Pimpinan KPK tidak menerapkan zero tolerance kepada praktik korupsi," kata Kurnia, Jumat (24/11/2023).
Kurnia melanjutkan, apa yang disampaikan Alex tersebut tidak mencerminkan posisinya sebagai pimpinan lembaga antirasuah. Malah, menurut Kurnia, pernyataan tersebut layaknya pengacara.
"Bagi ICW, Alexander lebih terlihat sebagai Pengacara Firli, ketimbang Pimpinan KPK. Lagipun, bagaimana mungkin kerja KPK akan berjalan baik jika dipimpin oleh seorang Koruptor seperti Firli Bahuri?,"pungkasnya.
Sekadar diketahui, Alex menyatakan dirinya tidak malu dengan penetapan tersangka Firli Bahuri oleh Polda Metro Jaya dalam perkara dugaan pemerasan. Alex menyebutkan, dirinya berpegang pada prinsip asas praduga tak bersalah.