Sementara, bagi Raja Airlangga di bawah panji Kerajaan Kahuripan atau Dinasti Mataram Kuno di Jawa Timur, bangunan-bangunannya berpatokan pada Pegunungan Walikukun, di Kabupaten Tulungagung, sebagai titik sakra atau titik kosmologi.
"Masing-masing kerajaan punya mandala atau titik kosmos sendiri-sendiri. Ini tafsir saya, di mana pembelahan Jawa Airlangga menggunakan titik nol dari Gunung Walikukun di Tulungagung, titik nolnya di sana," tukasnya.
(Nanda Aria)