Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Warga Palestina di Timur Tengah, Di Mana dan Bagaimana Mereka Tinggal?

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 30 November 2023 |14:28 WIB
Warga Palestina di Timur Tengah, Di Mana dan Bagaimana Mereka Tinggal?
Warga Palestina di Timur Tengah, di mana dan bagaimana mereka tinggal? (Foto: Anadolu Agency/picture alliance)
A
A
A

Warga Palestina di Lebanon

Menurut UNRWA, sekitar 250.000 pengungsi Palestina diperkirakan berada di Lebanon pada bulan Juli. “Perhitungan lain menyebutkan hampir 500.000 pengungsi Palestina,” kata Petillo, seraya menambahkan bahwa Lebanon belum melakukan sensus selama hampir 100 tahun.

“Mereka khawatir bahwa pembacaan populasi yang akurat akan mengubah pertimbangan demografis yang, pada gilirannya, menjadi landasan politik di sana,” jelasnya.

Sejak tahun 1943, Lebanon menganut sistem distribusi kekuasaan berdasarkan representasi proporsional agama, yaitu perdana menteri harus seorang Muslim Sunni, presiden harus beragama Kristen, dan ketua parlemen harus beragama Islam Syiah.

“Menurut saya Lebanon adalah negara yang paling bermusuhan terhadap warga Palestina dan semua pengungsi yang ditampungnya,” ujarnya.

Menurut UNRWA, sekitar 80% pengungsi Palestina di Lebanon hidup di bawah garis kemiskinan nasional. Diskriminasi struktural selama puluhan tahun terkait dengan pekerjaan dan penolakan hak untuk memiliki properti telah diperburuk oleh krisis ekonomi saat ini.

Warga Palestina di Yordania

Kerajaan Hashemite adalah satu-satunya negara Arab yang memberikan kewarganegaraan kepada warga Palestina yang datang saat Nakba.

“Lebih dari separuh penduduk Yordania berasal dari Palestina, Ratu Rania sendiri berasal dari Palestina dan isu kenegaraan Palestina mendapat dukungan besar dari penduduk dan pemerintah,” terangnya.

Sekitar 2,3 juta orang terdaftar sebagai pengungsi Palestina di Yordania.

Namun, Raja Yordania Abdullah II telah menegaskan bahwa Yordania tidak akan menerima lebih banyak pengungsi sebagai konsekuensi perang di Gaza, yang dipicu oleh serangan mematikan terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober oleh Hamas, sebuah kelompok militan, Islamis, dan Palestina yang diklasifikasikan sebagai kelompok Palestina. sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa (UE) serta Amerika Serikat (AS), Jerman dan beberapa negara lainnya.

Warga Palestina di Mesir

“Situasi pengungsi Palestina di Mesir adalah yang paling tidak menentu,” terangnya.

“Mereka hidup dalam ketidakpastian hukum,” tambahnya.

“Mesir bukan negara UNRWA, dan statistik pengungsi Palestina bervariasi antara 70.000 dan 134.000 orang,” katanya, seraya menambahkan bahwa “tentu saja, angka ini bisa berubah.”

Mesir memiliki satu-satunya perbatasan dengan Jalur Gaza yang tidak mengarah ke Israel, namun Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi telah berulang kali mengatakan bahwa Perbatasan Rafah tidak akan menjadi pintu masuk bagi warga Palestina dari Gaza.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement