Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Prajurit Kopassus Tanamkan Nasionalisme di Papua

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Kamis, 30 November 2023 |06:23 WIB
Kisah Prajurit Kopassus Tanamkan Nasionalisme di Papua
Kisah prajurit Kopassus tanamkan nasionalisme di Papua. (Ist)
A
A
A

Selama berada di Papua, Borlak tidak segan berbaur dan mengikuti adat warga lokal, sehingga masyarakat dengan mudah menerima Borlak karena dianggap memahami budaya warga Papua. Ini juga didukung latar belakang Borlak sebagai mantan guru agama Kristen Katolik, agama mayoritas warga Timika.

Namun, bukan berarti hanya orang-orang beragama Kristen saja yang bisa diterima warga Papua.

Borlak menceritakan seorang prajurit Kopassus beragama Islam yang sukses berbaur dengan masyarakat lokal di Papua.

"Namanya Serma Haji Sumpena. Dia beragama Islam, tetapi di kalangan orang Kristen dan petinggi kelompok separatis Kristen itu dia bisa membawa diri dengan baik, bahkan bisa bersalam-salaman. Sehingga ketika pada suatu kesempatan terjadi penyanderaan, kami bisa bernegosiasi dan sandera pun bisa dikembalikan tanpa tebusan uang," kenangnya.

Banyak prajurit Kopassus yang pernah bertugas di Papua juga menjadi guru di sela-sela tugasnya. Bahkan, mantri yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan harus siap menjadi apa saja kala masyarakat membutuhkan.

Interaksi antara prajurit Kopassus dan warga Papua membuat pasukan elite TNI AD Itu mendapat julukan unik dari masyarakat yaitu “Bapak Maleo”.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement