JAKARTA - Sebanyak 1.000 pengacara siap mendampingi Aiman Witjaksono, Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Diketahui, Aiman Witjaksono dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait unggahan di akun instagram pribadi miliknya @aimanwitjaksono yang menyebut pihak kepolisian tidak berlaku netral dalam Pemilu 2024.
Atas laporan tersebut pihak kepolisian sudah mengirimkan surat panggilan ke Aiman Witjaksono untuk datang melakukan klarifikasi pada Jumat (1/12/2023) besok.
Untuk proses hukum tersebut Tim Hukum TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengatakan ada 1.000 pengacara yang siap mendampingi Aiman Witjaksono.
"Ada 1.000 pengacara yang bersedia. Kami siap berdiri mendukung Aiman Witjaksono," ujar Ronny Talapessy, Direktur Hukum dan Kajian Tim Hukum TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Anggota Tim Hukum TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Jimmy Yansen menambahkan, sejak berita Aiman Witjaksono dilaporkan ke polisi, sudah banyak pengacara di berbagai daerah yang siap membela jurnalis nonaktif itu.
Dukungan itu bahkan datang bukan hanya dari pengacara yang ada di wilayah Ibu Kota saja. Dukungan bahkan menguat dari wilayah luar Jakarta.
"Dukungan itu datang dari lima propinsi yang tersebar di Indonesia. Mereka datang dari Tim Pemenangan Daerah (TPD) dan jaringan advokat yang tidak bisa saya sebutkan namanya," terang Jimmy Yansen.
Lebih lanjut Jimmy Yansen juga mengatakan pendampingan terhadap Aiman Witjaksono justru akan jadi momentum yang tepat untuk mengawal demokrasi.
"Jadi kita akan kooperatif. Kami siap untuk mendampingi karena prinsipnya adalah demokrasi ini adalah pondasi utama untuk keberlangsungan bangsa ini," ujarnya.
Dia juga menyayangkan cara pihak kepolisian yang mengirim surat panggilan kepada Aiman Witjaksono dengan cara yang tidak sesuai prosedur. Menurutnya, penegak hukum seperti kepolisian yang ada saat ini merupakan produk dari reformasi.
Profesionalisme yang dijalankan oleh pihak kepolisian adalah hasil upaya keras masyarakat Indonesia melakukan reformasi.
"Makanya ketika dia (Polri) mengingkari sejarahnya kita harus ingatkan. Dari situ momentum Mas Aiman ini kita anggap sebagai pembuka pengawalan demokrasi,"pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )