WASHINGTON - Para pemimpin Muslim Amerika Serikat (AS) dari enam negara bagian yang menjadi medan pertempuran pemilihan presiden pada Sabtu, (2/12/2023) berjanji untuk memobilisasi komunitas mereka mencegah terpilihnya kembali Presiden Joe Biden atas dukungannya terhadap perang Israel di Gaza, tetapi mereka belum menentukan kandidat alternatif pada 2024.
Negara-negara bagian tersebut termasuk di antara segelintir negara bagian yang memungkinkan Biden memenangkan pemilu tahun 2020. Penentangan dari komunitas Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar dapat mempersulit jalan presiden petahana itu menuju kemenangan Electoral College tahun depan.
"Kami tidak punya dua pilihan. Kami punya banyak pilihan," kata Jaylani Hussein, direktur Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang Minnesota, pada konferensi pers di Dearborn, Michigan, ketika ditanya tentang alternatif Biden.
“Kami tidak mendukung (mantan Presiden Donald) Trump,” katanya sebagaimana dilansir Reuters. Dia menambahkan bahwa komunitas Muslim akan memutuskan bagaimana cara mewawancarai kandidat lain.
Hussein mengatakan dia mengungkapkan pandangan pribadinya, bukan pandangan CAIR.
Kampanye yang disebut #AbandonBiden dimulai ketika warga Muslim Amerika di Minnesota menuntut Biden menyerukan gencatan senjata pada 31 Oktober, dan telah menyebar ke Michigan, Arizona, Wisconsin, Pennsylvania, dan Florida.