TEL AVIV - Shai Golden, seorang presenter asal Israel, menjadi viral di media sosial karena kontroversi yang timbul akibat pernyataannya. Dia mengeluarkan pernyataan yang sangat berani dan penuh ancaman terhadap warga Palestina di Gaza.
Akibat tindakannya yang dianggap provokatif dan penuh ancaman terhadap masyarakat Palestina, Netizen Indonesia memberikan respons negatif. Warganet asal Indonesia menyerang akun media sosialnya dengan berbagai hujatan dan ujaran kebencian.
Berikut adalah tiga alasan utama mengapa Shai Golden menjadi kontroversial dan dirujak warganet Indonesia.
1. Megancam Warga Palestina di Gaza
Shai Golden menjadi sorotan karena aksinya yang terlalu lantang dan mengancam terhadap warga Palestina di Gaza. Pernyataannya yang menyatakan menghancurkan musuh-musuh Israel, termasuk kunjungannya ke Gaza, Lebanon, dan bahkan Iran, memicu reaksi negatif netizen Indonesia.
Dalam satu dari siaran-siarannya, Shai dengan tegas menyampaikan niatnya mengunjungi Gaza, Lebanon, dan bahkan Iran. Dia menegaskan kesiapannya bergerak ke mana saja demi menghancurkan musuh-musuh Israel. Shai juga mengancam akan merespons serangan yang terjadi di Israel pada tanggal 7 Oktober yang lalu.
2. Menyebut Netizen Indonesia sebagai Teroris
Shai yang merupakan salah satu dari target serangan netizen Indonesia kerap kali menyebarkan terkait hal-hal buruk tentang Palestina. Hal ini tentu menyulut emosi para Netizen Indonesia yang kemudian langsung menyerbu sosial media pribadi milik Shai.
Shai merespon serangan sosial media tersebut dengan mengunggah tangkapan layar yang menyebutkan bahwa Indonesia adalah salah satu dari 10 negara dengan warganet yang paling barbar di dunia. Tidak hanya itu, dia juga menyebut bahwa netizen Indonesia sangat konyol sekaligus pelaku teroris.
3. Kontroversi Terkait Posisi Politik dan Media
Sebagai seorang jurnalis terkenal di Israel, Shai Golden terlibat dalam kontroversi terkait posisinya terhadap isu politik dan konflik di Timur Tengah. Keterlibatannya dalam media dan pandangannya yang dianggap tidak netral oleh netizen Indonesia juga menjadi salah satu alasan mengapa ia diserang.
(Maruf El Rumi)